Kisah Jaka Tingkir Menaklukan Puluhan Buaya saat Menuju Demak
loading...
A
A
A
Sebelum berangkat ke Demak Ki Buyut Banyubiru memberikannya azimat Timang Kiai Bajulgiling. Perjalanan kembali Jaka Tingkir ke Demak dilakukan dengan getek (rakit yang hanya terdiri dari susunan beberapa batang bambu).
Saat akan melewati Kedung Srengenge, Jaka Tingkir menghadapi hambatan karena adanya sekawanan buaya, kurang lebih berjumlah 40 ekor, yang menjadi penghuni dan penjaga kedung tersebut.
Baca Juga: Pangeran Benowo, Putra Jaka Tingkir yang Memilih Jadi Pendakwa ketimbang Meneruskan Tahta.
Percaya dengan kekuatan gaib dari timang ikat pinggang pemberian Ki Buyut Banyubiru, Jaka Tingkir nekad mengayuhkan geteknya memasuki kawasan Kedung Srengenge. Bahaya pun mengancam ketika sekawanan buaya menghadang dan mengitari rakitnya.
Namun berkat kekuatan gaib dari Timang Kiai Bajulgiling, buaya-buaya yang semula buas beringas seketika menjadi lemah dan akhirnya tunduk pada Jaka Tingkir. Bahkan keempat puluh ekor buaya itu menjadi pengawal perjalanan Jaka Tingkir selama menyeberangi Kedung Srengenge dengan berenang di kiri-kanan, depan dan belakang rakitnya.
sumber:
wikipedia
diolah dari berbagai sumber
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
Saat akan melewati Kedung Srengenge, Jaka Tingkir menghadapi hambatan karena adanya sekawanan buaya, kurang lebih berjumlah 40 ekor, yang menjadi penghuni dan penjaga kedung tersebut.
Baca Juga: Pangeran Benowo, Putra Jaka Tingkir yang Memilih Jadi Pendakwa ketimbang Meneruskan Tahta.
Percaya dengan kekuatan gaib dari timang ikat pinggang pemberian Ki Buyut Banyubiru, Jaka Tingkir nekad mengayuhkan geteknya memasuki kawasan Kedung Srengenge. Bahaya pun mengancam ketika sekawanan buaya menghadang dan mengitari rakitnya.
Namun berkat kekuatan gaib dari Timang Kiai Bajulgiling, buaya-buaya yang semula buas beringas seketika menjadi lemah dan akhirnya tunduk pada Jaka Tingkir. Bahkan keempat puluh ekor buaya itu menjadi pengawal perjalanan Jaka Tingkir selama menyeberangi Kedung Srengenge dengan berenang di kiri-kanan, depan dan belakang rakitnya.
sumber:
wikipedia
diolah dari berbagai sumber
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
(nag)