Stasiun Jagalan Malang, Bangunan Penting Perkeretaapian yang Kini Jadi Permukiman Warga
loading...
A
A
A
"Jejaring ini menghubungkan sentra-sentra hasil bumi di Malang dan pusat tenaga kerja pendukung industri di Malang," ucap dia kembali.
Stasiun juga memegang peranan penting untuk mendistribusikan sumber daya alam (SDA) dari wilayah Malang selatan. Pasalnya wilayah Malang selatan terkenal sejumlah komoditas perkebunan seperti kopi, pisang, kayu jati, hingga tapioka, uang dibutuhkan pemerintah Belanda saat itu.
"Di lintasan ini juga melewati tiga pabrik gula penghasil gula yang diangkut ke Pelabuhan Surabaya. Tiga pabrik gula tersebut yang dilintasi jalur MS adalah Pabrik Gula (PG) Krebet, PG Sempalwadak," tuturnya.
Sementara satu pabrik gula yakni PG Keboen Agoeng dilayani oleh perusahaan operator perkeretaapian berbeda yakni Staatsspoorwegen atau biasa disingkat SS.
"Operator KA milik yang membangun jaringan kereta api sendiri. SS inilah yang membangun Stasiun Malang di tahun 1879," bebernya.
Dalam perjalanannya, lanjut Indra, MS membangun lintas jalur kereta api yang saling tersambung dan terangkai menjadi jejaring rel KA MS dalam beberapa sektor dan dibuka berlainan waktu. Total ada sepanjang 85 kilometer jaringan kereta api milik MS.
Pertama pembangunan stasiun Jagalan Malang dioperasikan setelah lintas Stasiun Jagalan-Stasiun Bululawang sejauh 11 kilometer yang terhubung dan dibuka pada tanggal 14 November 1897.
"Berikutnya, Stasiun Gondanglegi - Stasiun Talok berjarak sepanjang 7 kilometer dibuka pada 9 September 1898. Kemudian berlanjut stasiun Talok (Turen) menuju stasiun Dampit dengan jarak 8 kilometer yang mulai dioperasikan pada 14 Januari 1899," terangnya.
Selanjutnya dikatakan Indra, ada Stasiun Gondanglegi - Stasiun Kepanjen sepanjang 17 kilometer, yang dibuka 10 Juni 1900, dan Stasiun Bululawang - Stasiun Gondanglegi sepanjang 12 kilometer, yang dibuka 4 Februari 1898.