Belasan Sapi Perah di Desa Panditan Pasuruan Mati Mendadak, Diduga Terserang PMK
loading...
A
A
A
PASURUAN - Belasan ekor sapi perah milik petani di Desa Panditan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mati mendadak. Diduga kuat, sapi-sapi tersebut mati karena terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).
Terhitung sudah 11 sapi besar, sapi perah pengasil susu dan anak,matisecara mendadak. Untuk bisa bertahan, mereka dengan sabar merawat sapinya dengan cara mendulang makanan, lantaran nafsu makannya berkurang.
Menurut Ersan, salah seorang warga, saat ini banyak sapi ternak milik warga masih terserang diduga virus membahayakan itu. Awalnya, dari mulut sapi keluar air liur kemudian ada benjolan dimulut hingga terluka.
Esran mengatakan, pihaknya sudah melaporkan ke mantriperternakan setempat untuk dilakukan penyemprotan disinfektan dan lock down kandang.
Menurut Ersan, virus diduga PMK ini masuk desanya sejak seminggu lalu. Tanpa disadari sapi perah milik mereka bergantian sakit pada mulut dan kuku hingga akhirnya mati.
Bahkan penyebaran virus PMK di desanya sangat cepat. “Iya di sini banyak yang terjangkit. Rata-rata warga memelihara sapi perah,” ungkap Ersan, Jumat (3/6/2022).
Warga Desa Panditan berharap pemerintah setempat segera mengatasi masalah ini. Pasalnya, di Desa Panditan rata-rata warga memelihara sapi perah untuk mata pencariannya.
Terhitung sudah 11 sapi besar, sapi perah pengasil susu dan anak,matisecara mendadak. Untuk bisa bertahan, mereka dengan sabar merawat sapinya dengan cara mendulang makanan, lantaran nafsu makannya berkurang.
Menurut Ersan, salah seorang warga, saat ini banyak sapi ternak milik warga masih terserang diduga virus membahayakan itu. Awalnya, dari mulut sapi keluar air liur kemudian ada benjolan dimulut hingga terluka.
Esran mengatakan, pihaknya sudah melaporkan ke mantriperternakan setempat untuk dilakukan penyemprotan disinfektan dan lock down kandang.
Menurut Ersan, virus diduga PMK ini masuk desanya sejak seminggu lalu. Tanpa disadari sapi perah milik mereka bergantian sakit pada mulut dan kuku hingga akhirnya mati.
Bahkan penyebaran virus PMK di desanya sangat cepat. “Iya di sini banyak yang terjangkit. Rata-rata warga memelihara sapi perah,” ungkap Ersan, Jumat (3/6/2022).
Warga Desa Panditan berharap pemerintah setempat segera mengatasi masalah ini. Pasalnya, di Desa Panditan rata-rata warga memelihara sapi perah untuk mata pencariannya.
(don)