Bantuan PKH Dipotong 50%, Ratusan Warga Ogan Ilir Mengadu ke Kades
loading...
A
A
A
OGAN ILIR - Bantuan program keluarga harapan ( PKH ) yang disalurkan ke warga Desa Tanjung Agung, Kabupaten Ogan Ilir , Sumatera Selatan mengalami pemotongan hingga 50%. Akibatnya, sebanyak 112 warga mengadu ke kepala desa (Kades) untuk ditindak lanjuti.
Menurut warga, pemotongan sebanyak setengah dari dana yang harusnya diterima oleh penerima PKH tersebut dilakukan oleh oknum ketua kelompok PKH. "Saya tahunya pas print buku tabungan ke bank, ternyata dipotong 50 persen untuk April, Maret, Mei. Kami menerima setiap bulan namun jumlahnya juga kecil," Kata Nurlela, warga Tanjung Agung. (Baca juga: Unggah Video Porno di Status WhatsApp, 5 Pelajar Ditangkap Polisi)
Modus yang dilakukan oknum ketua kelompok PKH itu dengan cara setiap kali akan pencairan dana PKH, maka ATM penerima manfaat harus dikumpulkan melalui pendamping PKH masing-masing. (Baca juga: Video Hiu Tutul Sengaja Ditabrak dan Dipegang Viral, Polisi Gelar Operasi)
Alasannya, uang dari dana PKH akan diambilkan dan disalurkan oleh pendamping PKH masing-masing. Dana tersebut diketahui berjumlah Rp1,1 juta hingga Rp1,2 juta namun hanya diberikan sebanyak Rp600.000 dan Rp700.000.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Agung, Nazuli didampingi Kades Penyandingan sekaligus Ketua Forum Kades Kecamatan Indralaya, Hidayat mengatakan bahwa di desanya sedang ada permasalahan tentang bantuan PKH. Menurut laporan warga, mereka merasa kaget karena setiap bulannya mereka menerima uang PKH terus berkurang.
"Ya dipotong hampir 50 persen, keluhan kan dari warga saat kita mengecek ke lapangan bahwa selama 6 bulan saya menjabat sebagai kepala desa. Selama ini mereka hanya diberi buku tabungan. ATM sistem cabut, kalau dana ada ATM diambil kalau tidak baru dikembalikan. Saya kasihan juga dengan warga saya ini, sudah susah pakai dipotong segala sampai 50 persen dana PKH-nya," ujarnya.
Menurut warga, pemotongan sebanyak setengah dari dana yang harusnya diterima oleh penerima PKH tersebut dilakukan oleh oknum ketua kelompok PKH. "Saya tahunya pas print buku tabungan ke bank, ternyata dipotong 50 persen untuk April, Maret, Mei. Kami menerima setiap bulan namun jumlahnya juga kecil," Kata Nurlela, warga Tanjung Agung. (Baca juga: Unggah Video Porno di Status WhatsApp, 5 Pelajar Ditangkap Polisi)
Modus yang dilakukan oknum ketua kelompok PKH itu dengan cara setiap kali akan pencairan dana PKH, maka ATM penerima manfaat harus dikumpulkan melalui pendamping PKH masing-masing. (Baca juga: Video Hiu Tutul Sengaja Ditabrak dan Dipegang Viral, Polisi Gelar Operasi)
Alasannya, uang dari dana PKH akan diambilkan dan disalurkan oleh pendamping PKH masing-masing. Dana tersebut diketahui berjumlah Rp1,1 juta hingga Rp1,2 juta namun hanya diberikan sebanyak Rp600.000 dan Rp700.000.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Agung, Nazuli didampingi Kades Penyandingan sekaligus Ketua Forum Kades Kecamatan Indralaya, Hidayat mengatakan bahwa di desanya sedang ada permasalahan tentang bantuan PKH. Menurut laporan warga, mereka merasa kaget karena setiap bulannya mereka menerima uang PKH terus berkurang.
"Ya dipotong hampir 50 persen, keluhan kan dari warga saat kita mengecek ke lapangan bahwa selama 6 bulan saya menjabat sebagai kepala desa. Selama ini mereka hanya diberi buku tabungan. ATM sistem cabut, kalau dana ada ATM diambil kalau tidak baru dikembalikan. Saya kasihan juga dengan warga saya ini, sudah susah pakai dipotong segala sampai 50 persen dana PKH-nya," ujarnya.
(shf)