Satu Penumpang KM Ladang Pertiwi Ditemukan Tewas Mengapung di Pulau Pamantauang
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Satu korban Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi yang tenggelam di Perairan Selat Makassar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sekitar Pulau Pamantauang .
Korban diketahui bernama Hj Hajra (72), dia ditemukan oleh nelayan setempat mengapung.
Analis Pencarian dan Pertolongan Basarnas Sulsel, Wahid mengungkapkan korban yang ditemukan di sekitar Pulau Pamantauang.
"Hari ini Pukul 16.00 Wita, kami terima informasi dari keluarga korban H.Maruf bahwa jenazah yang ditemukan dia sudah yakini bahwa termasuk salah satu orangtua bernama Hj.Hajra usia 72 tahun dan ditemukan di sekitar Pulau Pamantaung oleh nelayan," ucap Wahid di Posko Basarnas di Pelabuhan Paotere Makassar, Rabu (1/6/2022).
Dia juga mengatakan, pihak keluarga meyakini jika korban tersebut adalah keluarganya berdasarkan cincin-cincin korban. "Ciri-cirinya menurut H.Maruf memakai Cincin di jarinya," ucap dia.
Namun, kata Wahid, jenazah korban tidak dibawa ke Makassar. Hal itu berdasarkan permintaan pihak keluarga korban.
"Permintaan keluarga korban bahwa jenazahnya tetap di Pulau Pamantaung untuk diurus pihak keluarga Karena dia termasuk keluarga Pamantauang," tukasnya.
Korban diketahui bernama Hj Hajra (72), dia ditemukan oleh nelayan setempat mengapung.
Analis Pencarian dan Pertolongan Basarnas Sulsel, Wahid mengungkapkan korban yang ditemukan di sekitar Pulau Pamantauang.
"Hari ini Pukul 16.00 Wita, kami terima informasi dari keluarga korban H.Maruf bahwa jenazah yang ditemukan dia sudah yakini bahwa termasuk salah satu orangtua bernama Hj.Hajra usia 72 tahun dan ditemukan di sekitar Pulau Pamantaung oleh nelayan," ucap Wahid di Posko Basarnas di Pelabuhan Paotere Makassar, Rabu (1/6/2022).
Dia juga mengatakan, pihak keluarga meyakini jika korban tersebut adalah keluarganya berdasarkan cincin-cincin korban. "Ciri-cirinya menurut H.Maruf memakai Cincin di jarinya," ucap dia.
Baca Juga
Namun, kata Wahid, jenazah korban tidak dibawa ke Makassar. Hal itu berdasarkan permintaan pihak keluarga korban.
"Permintaan keluarga korban bahwa jenazahnya tetap di Pulau Pamantaung untuk diurus pihak keluarga Karena dia termasuk keluarga Pamantauang," tukasnya.
(nic)