Bappeda Kota Medan: 550 Anak Derita Stunting, Tersebar di 20 Kecamatan

Rabu, 01 Juni 2022 - 10:55 WIB
loading...
Bappeda Kota Medan: 550 Anak Derita Stunting, Tersebar di 20 Kecamatan
Sebanyak 550 orang anak di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) tercatat menderita stunting. Mereka tersebar di 20 dari 21 kecamatan yang ada di kota ketiga terbesar di Indonesia itu. Foto SINDOnews
A A A
MEDAN - Sebanyak 550 orang anak di Kota Medan , Sumatera Utara (Sumut) tercatat menderita stunting. Mereka tersebar di 20 dari 21 kecamatan yang ada di kota ketiga terbesar di Indonesia itu.

Hal tersebut dilaporkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Benny Iskandar dalam pemaparan saat kegiatan Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting Kota Medan, Selasa (31/5/2022).



Beny mengatakan dari 20 kecamatan yang terdampak, Kecamatan Belawan menjadi penyumbang yang terbanyak dengan 142 anak yang terkena stunting. Sedangkan kecamatan yang bebas dari kasus stunting adalah Kecamatan Medan Baru.

"Belawan merupakan kecamatan paling banyak kasus stunting. Sedangkan untuk tingkat kelurahan, terbanyak di Kelurahan Sicanang," sebutnya.

Ketua Percepatan Penanganan Stunting Kota Medan, Aulia Rachman, menjelaskan bahwa masyarakat yang terkena stunting akan mendapat bantuan di luar yang sudah mereka dapatkan dari APBN.

"Masyarakat yang sudah terdata, sesuai dengan instruksi wali kota, untuk memberikan bantuan UMKM agar bisa menambah pendapatan mereka, di luar jaminan sosial yang mereka dapatkan," sebutnya.

Dia juga menginstruksikan kepada jajaran kecamatan dan kelurahan untuk mendata penduduknya yang belum mempunyai kartu tanda penduduk dan mengkoordinasikan dengan pihak terkait.

"Banyak pendatang (warga) dan tidak punya data diri. Di sinilah peran aktif dari camat, kelurahan bahkan kepala lingkungan untuk membantu proses pendataan diri mereka," ujar Wakil Wali Kota Medan ini.

Pemkot Medan, kata dia, juga akan menganggarkan pemberian bantuan sebesar Rp2 juta per keluarga yang terkena stunting. Aulia mengaku bantuan itu hanya akan diberikan kepada keluarga anak yang berusia di bawah dua tahun. Uang tersebut akan digunakan untuk memastikan asupan gizi anak.

Untuk diketahui, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan gizi pada anak di seribu hari pertama kehidupan mereka. Kondisi gagal tumbuh ini berdampak jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4489 seconds (0.1#10.140)