Tekan Penyebaran Corona, Emil Minta Warga Jakarta Tidak ke Puncak

Senin, 22 Juni 2020 - 19:28 WIB
loading...
Tekan Penyebaran Corona,...
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Kang Emil meminta warga DKI Jakarta untuk menahan diri berwisata ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor guna menekan potensi penyebaran COVID-19. SINDOnews/Agung
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Kang Emil meminta warga DKI Jakarta untuk menahan diri berwisata ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor guna menekan potensi penyebaran COVID-19.

Permintaan tersebut disampaikan Emil menyusul ditemukannya 88 wisatawan yang mayoritas warga Jakarta reaktif COVID-19 setelah menjalani rapid test di sejumlah titik di kawasan Puncak, akhir pekan kemarin.

"Di pariwisata, kita mengetes di atas 1.500-an (wisatawan), didapati 88 wisatawan reaktif mayoritas dari Jakarta. Saya mengimbau menahan diri di kawasan puncak," ungkap Ridwan Kamil dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin (22/6/2020).

Emil menyatakan, pihaknya akan terus melakukan tes COVID-19, khususnya di kawasan Puncak untuk mencegah munculnya klaster baru penyebaran COVID-19 yang diakibatkan oleh aktivitas pariwisata.

Selain di kawasan Puncak, Kang Emil pun menyoroti kawasan wisata lainnya seperti di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kabupaten Bandung, hingga Pangandaran.

Berdasarkan pantauan langsungnya, kata Kang Emil, para pengelola wisata di tiga daerah tersebut sudah menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat.

"Protokol kesehatan kami sampling di KBB, Pangandaran, dan Kabupaten Bandung sudah diterapkan, mulai kedatangan sudah jaga jarak, pemeriksaan suhu, hingga masker dan lain-lain. Tinggal kepatuhan dari masyarakat," katanya.

Meskipun aktivitas pariwisata di Jabar sudah mulai bergeliat, namun Kang Emil kembali menegaskan, pihaknya belum mengizinkan wisatawan dari luar Jabar berwisata di Jabar demi menekan risiko penyebaran COVID-19.

"Saya imbau, sebelum ada instruksi, wisatawan yang boleh hanya boleh dari wilayah Jabar saja," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Kang Emil pun mengaku bersyukur karena angka reproduksi COVID-19 di provinsi yang dipimpinnya masih dapat ditekan di bawah angka 1.

"Alhmdulillah angka reproduksi (COVID-19) di bawah 1. Minggu ini ada kenaikan (hingga) di angka (0,9). Tapi kalau dirata-ratakan, selama dua minggu, kita rata-rata di angka 0,68," katanya. (Baca: Labkesda Jabar Targetkan Uji 150 Sampel Swab Test).

Sebelumnya, Ketua Divisi Pengamanan dan Penanganan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dedi Supandi menyatakan, pelacakan COVID-19 di kawasan Puncak digelar menyusul banyaknya kerumunan wisatawan di kawasan berhawa sejuk itu. Pihaknya khawatir, kondisi tersebut memicu klaster baru penyebaran COVID-19.

"Sebetulnya, beberapa tempat wisata itu belum buka, tapi ada masyakat dari luar kota, mereka ingin menikmati pemandangan daerah Puncak, sehingga menjadikan kepadatan atau kerumunan yang berdampak sebuah kekhawatiran," ungkapnya.

Diketahui, hingga saat ini, Kabupaten Bogor masih berstatus zona kuning dan kasus baru COVID-19 terus mengalami penambahan. Di lain sisi, wisatawan luar kota, khususnya dari DKI Jakarta banyak berdatangan, terutama ke kawasan Puncak.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3169 seconds (0.1#10.140)