Korban Miras Oplosan di Jayapura Jadi 5 Orang, Keluarga di Sorong Ngamuk Blokade Jalan dan Bakar Ban
loading...
A
A
A
SORONG - Korban tewas uji coba minuman keras (miras) oplosan di Jayapura bertambah menjadi lima orang. Sementara itu, kerabat korban di Sorong, Papua Barat mengamuk dan memblokade jalan serta melakukan aksi membakar ban di kawasan Rufei Kota Sorong, Rabu (25/5/2022) pagi ini.
Kerabat mendesak agar jenazah korban miras oplosan itu dipulangkan ke Kota Sorong. Mereka juga menutut HS, pemilik usaha miras oplosan yang memperkerjakan para korban segera ditangkap.
Diketahui, saat ini sudah lima orang yang meninggal akibat uji coba miras oplosan . Mereka semuanya warga Kota Sorong yang tewas setelah diminta oleh HS untuk menguji miras oplosan yang diraciknya. Satu warga meninggal Rabu (25/5/2022) hari ini. Keluarga menuntut agar kelima warga yang tewas tersebut dipulangkan ke Kota Sorong.
Ibrahim Wigaje, selaku kepala Suku Imeko Kota Sorong mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya peristiwa itu. "Saat ini pihak keluarga menuntut agar jenazah segera dipulangkan ke Kota Sorong," tegasnya.
Terkait keberangkatan ketigabelas warga Kota Sorong yang dipekerjakan di perusahan milik HS di Jayapura, Wigaje mengaku pihak keluarga tidak mengetahui pasti. "Secara tiba-tiba keluarga mengetahui mereka sudah berada di Jayapura," ungkapnya.
Selain berunjuk rasa, keluarga korban juga mendatangi kantor DPRD Kota Sorong, Rabu (25/5/2022) siang. Massa menuntut perhatian dari DPRD Kota Sorong untuk memulangkan lima jenazah yang tewas terbunuh akibat disuruh uji coba miras di Kota Jayapura. Massa diterima oleh anggota DPRD Kota Sorong, Syarifudin Sabonama dan selanjutnya digelar pertemuan tertutup bersama keluarga korban di ruang rapat DPRD.
Kerabat korban, kata Syarifudin, menuntut HS sebagai pengusaha yang memperkerjakan para korban agar bertanggung jawab. "Keluarga korban mendesak agar jenazah seluruhnya dipulangkan ke Kota Sorong, dan meminta aparat untuk menindak tegas HS," ujarnya.
Kerabat mendesak agar jenazah korban miras oplosan itu dipulangkan ke Kota Sorong. Mereka juga menutut HS, pemilik usaha miras oplosan yang memperkerjakan para korban segera ditangkap.
Diketahui, saat ini sudah lima orang yang meninggal akibat uji coba miras oplosan . Mereka semuanya warga Kota Sorong yang tewas setelah diminta oleh HS untuk menguji miras oplosan yang diraciknya. Satu warga meninggal Rabu (25/5/2022) hari ini. Keluarga menuntut agar kelima warga yang tewas tersebut dipulangkan ke Kota Sorong.
Ibrahim Wigaje, selaku kepala Suku Imeko Kota Sorong mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya peristiwa itu. "Saat ini pihak keluarga menuntut agar jenazah segera dipulangkan ke Kota Sorong," tegasnya.
Terkait keberangkatan ketigabelas warga Kota Sorong yang dipekerjakan di perusahan milik HS di Jayapura, Wigaje mengaku pihak keluarga tidak mengetahui pasti. "Secara tiba-tiba keluarga mengetahui mereka sudah berada di Jayapura," ungkapnya.
Selain berunjuk rasa, keluarga korban juga mendatangi kantor DPRD Kota Sorong, Rabu (25/5/2022) siang. Massa menuntut perhatian dari DPRD Kota Sorong untuk memulangkan lima jenazah yang tewas terbunuh akibat disuruh uji coba miras di Kota Jayapura. Massa diterima oleh anggota DPRD Kota Sorong, Syarifudin Sabonama dan selanjutnya digelar pertemuan tertutup bersama keluarga korban di ruang rapat DPRD.
Kerabat korban, kata Syarifudin, menuntut HS sebagai pengusaha yang memperkerjakan para korban agar bertanggung jawab. "Keluarga korban mendesak agar jenazah seluruhnya dipulangkan ke Kota Sorong, dan meminta aparat untuk menindak tegas HS," ujarnya.
(don)