Pengemudi Kecewa, Program Ojol Day Tak Pernah Terlaksana
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pengemudi ojek online (ojol) mengungkapkan kekecewaannya kepada Pemerintah Kota Makassar, menyoal program Hari Ojek Online (Ojol Day) yang tak pernah terlaksana hingga kini. Padahal, program itu sudah digaungkan sejak Maret 2021 lalu.
Salah seorang pengemudi ojol yang juga Ketua Komunitas Mitra Berbagi, Burhanuddin Nur mengaku belum mendengar kelanjutan dari rencana yang dicanangkan oleh Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan Pomanto.
Dirinya mengaku kecewa lantaran sejak awal ia menyambut baik rencana tersebut. Bahkan, dukungan pun sudah diberikan namun hingga kini tak juga terealisasi.
"Saya juga bingung itu, lama sudah dibincangkan bahkan saya sudah ada statement mendukung, karena dengan satu program ini, banyak permasalahan yang dapat diselesaikan," katanya.
"Tapi sayang sekarang dilupa, malah balapan yang diurus. Lantang Bangngia yang didahulukan," imbuh Burhan, sapaannya.
Burhan berujar, dirinya bersama rekan-rekan pengemudi ojol lainnya menilai jika beberapa persoalan kota bisa selesai dengan Ojol Day, sebut saja kemacetan dan parkir liar.
"Kalau memang perlu dikaji, yah boleh, kalau tidak bisa diterapkan langsung untuk seluruh masyarakat, bisa lingkup pemerintah saja dulu, di aplikasi kan bisa diatur," beber Burhan.
"Misal untuk tujuan balai kota itu ada diskon-diskon tertentu atau masuk di tunjangan transportasi, semua bisa di aplikasi, sekarang sudah canggih," lanjutnya.
Dia pun masih menaruh harap agar program ini bisa terlaksana. Pengemudi ojol pun disebutnya tak akan keberatan jika pemerintah perlu pengkajian lebih jauh, asalkan program ini tak hanya menjadi janji belaka.
Salah seorang pengemudi ojol yang juga Ketua Komunitas Mitra Berbagi, Burhanuddin Nur mengaku belum mendengar kelanjutan dari rencana yang dicanangkan oleh Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan Pomanto.
Dirinya mengaku kecewa lantaran sejak awal ia menyambut baik rencana tersebut. Bahkan, dukungan pun sudah diberikan namun hingga kini tak juga terealisasi.
"Saya juga bingung itu, lama sudah dibincangkan bahkan saya sudah ada statement mendukung, karena dengan satu program ini, banyak permasalahan yang dapat diselesaikan," katanya.
"Tapi sayang sekarang dilupa, malah balapan yang diurus. Lantang Bangngia yang didahulukan," imbuh Burhan, sapaannya.
Burhan berujar, dirinya bersama rekan-rekan pengemudi ojol lainnya menilai jika beberapa persoalan kota bisa selesai dengan Ojol Day, sebut saja kemacetan dan parkir liar.
"Kalau memang perlu dikaji, yah boleh, kalau tidak bisa diterapkan langsung untuk seluruh masyarakat, bisa lingkup pemerintah saja dulu, di aplikasi kan bisa diatur," beber Burhan.
"Misal untuk tujuan balai kota itu ada diskon-diskon tertentu atau masuk di tunjangan transportasi, semua bisa di aplikasi, sekarang sudah canggih," lanjutnya.
Dia pun masih menaruh harap agar program ini bisa terlaksana. Pengemudi ojol pun disebutnya tak akan keberatan jika pemerintah perlu pengkajian lebih jauh, asalkan program ini tak hanya menjadi janji belaka.