Ratusan Kades Diintimidasi Beli Bibit dengan Dana Desa, ILAJ Heran Bupati Radiapoh Bungkam
loading...
A
A
A
SIMALUNGUN - Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga bungkam dan seolah mengamini tindakan anak buahnya yang diduga menjadikan ratusan kepala desa seperti sapi perahan.
Hal itu terjadi saat oknum pejabat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagor/Desa (DPMPN) memanfaatkan Dana Desa (DD) membiayai berbagai kegiatan seperti pembelian bibit tanaman perkebunan dan perlengkapan penanganan COVID-19.
Pasalnya hingga saat ini Bupati Radiapoh tidak menyikapi keresahan ratusan kepala desa yang tertekan dengan tindakan intimidasi oleh oknum pejabat DPMPN Pemkab Simalungun. Di mana oknum tersebut mengancam mempersulit pencairan DD jika tidak membeli bibit tanaman perkebunan dan perlengkapan penanganan COVID-19 dari dua perusahaan yang sudah ditentukan.
Direktur Institute Law of Justice (ILAJ), Fawer Full Fander Sihite, menilai belum adanya tanggapan bupati menimbulkan kesan tindakan pejabat DPMPN yang meresahkan para kepala desa mendapat restu dari orang nomor satu di Pemkab Simalungun itu.
"Dugaan intimidasi oleh oknum pejabat DPMPN Pemkab Simalungun terkait pembelian bibit dan perlengkapan penanganan COVID- 19, dialami ratusan kepala desa, sehingga menjadi tanda tanya jika Bupati Radiapoh tidak bersikap, apakah mengamini atau mengetahui tindakan anak buahnya itu ,dan mendiamkannya karena ada kepentingan tertentu", sebut Fawer. Baca: Fantastis! Pungli Dana Desa Simalungun untuk Pembelian Bibit Musang King Raup Untung Rp3,4 Miliar.
Aktivis GMKI itu berharap Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga untuk menanggapi masalah yang dihadapi ratusan kepala desa terkait pembelian bibit dan perlengkapan COVID- 19 yang memberatkan kepala desa dan dikhawatirkan akan menjadi masalah hukum nantinya.
Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga yang dikonfirmasi melalui Kepala Dinas Kominfo, SML Simangunsong, terkait intimidasi oknum pejabat DPMPN Pemkab Simalungun terhadap kepala belum memberikan jawaban dengan alasan sedang ada kegiatan ke Papat. " Nanti ya, saya sedang ada kegiatan di Parapat," ujar Simangunsong.
Hal itu terjadi saat oknum pejabat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagor/Desa (DPMPN) memanfaatkan Dana Desa (DD) membiayai berbagai kegiatan seperti pembelian bibit tanaman perkebunan dan perlengkapan penanganan COVID-19.
Pasalnya hingga saat ini Bupati Radiapoh tidak menyikapi keresahan ratusan kepala desa yang tertekan dengan tindakan intimidasi oleh oknum pejabat DPMPN Pemkab Simalungun. Di mana oknum tersebut mengancam mempersulit pencairan DD jika tidak membeli bibit tanaman perkebunan dan perlengkapan penanganan COVID-19 dari dua perusahaan yang sudah ditentukan.
Direktur Institute Law of Justice (ILAJ), Fawer Full Fander Sihite, menilai belum adanya tanggapan bupati menimbulkan kesan tindakan pejabat DPMPN yang meresahkan para kepala desa mendapat restu dari orang nomor satu di Pemkab Simalungun itu.
"Dugaan intimidasi oleh oknum pejabat DPMPN Pemkab Simalungun terkait pembelian bibit dan perlengkapan penanganan COVID- 19, dialami ratusan kepala desa, sehingga menjadi tanda tanya jika Bupati Radiapoh tidak bersikap, apakah mengamini atau mengetahui tindakan anak buahnya itu ,dan mendiamkannya karena ada kepentingan tertentu", sebut Fawer. Baca: Fantastis! Pungli Dana Desa Simalungun untuk Pembelian Bibit Musang King Raup Untung Rp3,4 Miliar.
Aktivis GMKI itu berharap Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga untuk menanggapi masalah yang dihadapi ratusan kepala desa terkait pembelian bibit dan perlengkapan COVID- 19 yang memberatkan kepala desa dan dikhawatirkan akan menjadi masalah hukum nantinya.
Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga yang dikonfirmasi melalui Kepala Dinas Kominfo, SML Simangunsong, terkait intimidasi oknum pejabat DPMPN Pemkab Simalungun terhadap kepala belum memberikan jawaban dengan alasan sedang ada kegiatan ke Papat. " Nanti ya, saya sedang ada kegiatan di Parapat," ujar Simangunsong.
(nag)