Integrasi Papua ke NKRI Sudah Final, Berikut Ulasan Sejarahnya

Jum'at, 13 Mei 2022 - 12:56 WIB
loading...
A A A
"Kedua, jauh sebelum integrasi politik 1 Mei penggunaan Bahasa Melayu (sekarang bahasa Indonesia) telah dipergunakan secara luas oleh orang Papua sebagai bahasa komunikasi antar masyarakat, terutama orang-orang Papua dibagian Barat-Tenggara bahkan, Teluk Cenderawasih (Saireri)," bebernya.

Ketiga, dalam catatan sejarah, Papua pernah menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Spanyol, ketika Inigo Ortiz de Retes 1545 menancapkan bendera Spanyol di Muara Mamberamo dan memberikan nama Tanah Papua sebagai Nova Guinea.



"Pada tahun 1793, pasukan Inggris di bawah pimpinan Kapten John Hayes membangun pemukiman di Manokwari, sebuah benteng yang diberi nama Fort Coronation. Selanjutnya, Belanda menempatkan sepasukan tentara di Teluk Triton Barat Daya Tanah Papua dan memberi nama pemukiman pasukan Belanda sebagai Fort Du Bus," jelasnya.

Dijelaskan dia, Benteng Fort Du Bus ini diresmikan pada 24 Agustus 1828, di mana benteng ini adalah benteng sebagai basis pertahanan pertama yang dibuat oleh pemerintah pada zaman itu.

Ke-empat, orang Papua yang saat ini disebut sebagai Indonesia tidak memiliki hubungan emosional apalagi hubungan sosial ekonomi dan politik dengan saudara-saudaranya di sebelah Timur Tanah Papua. Kemerdekaan bagian Timur Tanah Papua menjadi negara Papua New Guinea tidak sedikitpun menarik minat orang Papua Indonesia untuk bergabung atau menggabungkan kedua wilayah ini menjadi satu negera kendati hanya bersebelahan daratan.

"Dari sekelumit catatan sejarah sebagaimana tertulis di atas, dapat disimpulkan bahwa arah pergerakan aktivitas sosial budaya keluar dan ke dalam wilayah Papua datang dari kawasan Barat Tanah Papua, yaitu dari Indonesia," tukasnya.
(san)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2692 seconds (0.1#10.140)