Kisah Teungku Fakinah, Ulama Perempuan dan Panglima Perang Paling Ditakuti Belanda
loading...
A
A
A
Akan tetapi, pada 1918, Teuku Nyak Badai meninggal dunia di Makkah. Teungku Fakinah akhirnya kembali ke Aceh dan memimpin pondok pesantrennya dan mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat.
Teuku Fakinah wafat pada 8 Ramadhan 1359 H/1939 M. Dia menghembuskan napas terakhir di rumahnya, Kampung Beuha Mukim Lam Krak, dalam usia 82 tahun. Jenazahnya diantarkan ribuan orang ke pemakaman.
Sumber tulisan:
1. Amatullah Shafiyyah, Seorang Ibu Sebuah Dunia Berjuta Cinta, Gema Insani Press, 2002.
2. Peranan Wanita Indonesia di Masa Perang Kemerdekaan 1945-1950, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1985.
3. Husein Muhammad, Perempuan Ulama di Atas Panggung Sejarah, IRCiSoD, 2020.
Lihat Juga: Kisah Kitab Kuno Nagarakretagama Deskripsikan Kerajaan Besar yang Berkuasa di Pulau Jawa
Teuku Fakinah wafat pada 8 Ramadhan 1359 H/1939 M. Dia menghembuskan napas terakhir di rumahnya, Kampung Beuha Mukim Lam Krak, dalam usia 82 tahun. Jenazahnya diantarkan ribuan orang ke pemakaman.
Sumber tulisan:
1. Amatullah Shafiyyah, Seorang Ibu Sebuah Dunia Berjuta Cinta, Gema Insani Press, 2002.
2. Peranan Wanita Indonesia di Masa Perang Kemerdekaan 1945-1950, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1985.
3. Husein Muhammad, Perempuan Ulama di Atas Panggung Sejarah, IRCiSoD, 2020.
Lihat Juga: Kisah Kitab Kuno Nagarakretagama Deskripsikan Kerajaan Besar yang Berkuasa di Pulau Jawa
(san)