Antisipasi Hepatitis, Pemda KBB Terjunkan Tim Pengawas ke Rumah Warga
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) mewaspadai kemunculan penyakit hepatitis di tengah pandemi COVID-19 yang saat ini masih jadi ancaman.
Pasalnya di sejumlah daerah tercatat sudah ada beberapa kasus yang muncul bahkan bisa menyebabkan mereka yang terinfeksi meninggal dunia.
Baca juga: Bayi 2 Bulan Meninggal Diduga Kena Hepatitis Misterius, Begini Gejalanya
Plt Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan mengatakan, terkait fenomena penyakit hepatitis ini sudah dibahas dalam rapat koordinasi dengan Dinkes dan OPD terkait lainnya. Bagaimana pun itu harus diantisipasi jangan sampai muncul kasus lebih dahulu.
"Kita lakukan pengawasan secara door to door seperti vaksinasi kemarin, agar jangan sampai muncul kasus lebih dulu," ucapnya, Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, deteksi dini terkait penyakit hepatitis ini lebih penting daripada nanti seperti COVID-19 yang tiba-tiba membludak. Sehingga nanti akan ada petugas yang mengecek dari rumah ke rumah dari mulai tensinya, gula darahnya, dan lain sebagainya apalah ada gejala yang mengarah ke sana atau tidak.
"Usai dilakukan pengecekan nanti bakal diberikan label kepada setiap rumah keluarga yang dinyatakan sehat. Makanya pendataan itu sangat penting," tandasnya.
Berdasarkan data itu, nantinya Pemda KBB bisa memiliki data base sendiri yang akurat dalam melakukan penanganan. Tidak hanya itu, lanjut Hengki, pihaknya juga bakal menyiapkan satgas khusus hepatitis yang fokus dalam pengawasan dan penanganan penyakit tersebut.
Sejauh ini, dirinya memastikan belum ada kasus hepatitis yang masuk ke wilayah KBB. Dinas Kesehatan (Dinkes) juga masih melakukan penelusuran dikhawatirkan ada masyarakat yang terjangkit dan harus ada penanganan segera. "Kalau di kita (KBB) belum ada temuan kasusnya, tapi semua tetap waspada dan semoga saja tidak ada," harapnya.
Pasalnya di sejumlah daerah tercatat sudah ada beberapa kasus yang muncul bahkan bisa menyebabkan mereka yang terinfeksi meninggal dunia.
Baca juga: Bayi 2 Bulan Meninggal Diduga Kena Hepatitis Misterius, Begini Gejalanya
Plt Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan mengatakan, terkait fenomena penyakit hepatitis ini sudah dibahas dalam rapat koordinasi dengan Dinkes dan OPD terkait lainnya. Bagaimana pun itu harus diantisipasi jangan sampai muncul kasus lebih dahulu.
"Kita lakukan pengawasan secara door to door seperti vaksinasi kemarin, agar jangan sampai muncul kasus lebih dulu," ucapnya, Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, deteksi dini terkait penyakit hepatitis ini lebih penting daripada nanti seperti COVID-19 yang tiba-tiba membludak. Sehingga nanti akan ada petugas yang mengecek dari rumah ke rumah dari mulai tensinya, gula darahnya, dan lain sebagainya apalah ada gejala yang mengarah ke sana atau tidak.
"Usai dilakukan pengecekan nanti bakal diberikan label kepada setiap rumah keluarga yang dinyatakan sehat. Makanya pendataan itu sangat penting," tandasnya.
Berdasarkan data itu, nantinya Pemda KBB bisa memiliki data base sendiri yang akurat dalam melakukan penanganan. Tidak hanya itu, lanjut Hengki, pihaknya juga bakal menyiapkan satgas khusus hepatitis yang fokus dalam pengawasan dan penanganan penyakit tersebut.
Sejauh ini, dirinya memastikan belum ada kasus hepatitis yang masuk ke wilayah KBB. Dinas Kesehatan (Dinkes) juga masih melakukan penelusuran dikhawatirkan ada masyarakat yang terjangkit dan harus ada penanganan segera. "Kalau di kita (KBB) belum ada temuan kasusnya, tapi semua tetap waspada dan semoga saja tidak ada," harapnya.
(msd)