Nahas! Balita Tewas Tertimbun Tebing Longsor saat Ikut Touring Lebaran
loading...
A
A
A
CIANJUR - Seorang balita bernama Muhammad Faisal (4,5), warga Kampung Puncaksirna, Desa Cisaranten, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, tewas setelah tertimbun longsor tanah tebing setinggi 20 meter, di Jalan Walagar Desa Wanasari, Kecamatan Naringgul.
Peristiwa longsornya Tebing Walagar terjadi disaat guyuran hujan melanda wilayah tersebut, Senin 2 Mei 2022. Nahas, saat kejadian korban bersama kakaknya melintas dalam iring-iringan rombongan pengguna jalan.
Kepala Desa Wanasari, Upid Saripudin menjelaskan, kejadian bermula ketika Rendi (35) bersama sang adik Muhammad Faisal (4,5) dan tiga kendaraan bermotor lainnya datang dari arah Desa Sukamulya hendak menuju ke Cikadu melawati Jalan Walagar.
Namun nahas, saat melintas di Jalan Walagar terjadi longsor. Sehingga satu kendaraan tertimbun material longsoran yang dikendarai oleh Rendi.
"Akibat intensitas curah hujan tinggi dari pukul 13.00 WIB, tebing Walagar kurang lebih tingginya mencapai 20 meter ambruk dan menimpa penguna jalan. Dua orang tertimpa longsoran, satu di antaranya meninggal dunia di tempat," ujarnya saat dihubungi, Selasa (03/5/2022).
Sementara itu, Kapolsek Naringgul, AKP Badru Salam mengatakan, korban yang tertimbun material longsor saat ini telah berhasil dievakuasi petugas gabungan dan masyarakat.
"Korban meninggal dunia langsung diserahkan pada pihak keluarga dengan diantar petugas untuk segera dimakamkan. Sedangkan korban luka tengah menjalani perawatan di puskesmas," katanya.
Selain itu, dia mengatakan, material longsoran berupa batu dan tanah yang masih menimbun jalan membuat akses jalan tersebut masih belum bisa dilalui.
"Hingga saat ini, kami masih melakukan upaya pembersihan material tanah longsor yang menutupi badan jalan, dengan alat seadanya. Dan jalan itu masih belum dapat lalui," jelasnya.
Saat ini, untuk sementara jalur jalan desa tidak bisa dilalui, karena tumpukan material longsoran berupa batu dan tanah menutupi. Dia mengimbau, agar tidak memaksakan melintas kejalur yang memang rawan bencana, saat hujan turun.
"Khawatir terjadi longsor susulan, sebab daerah tersebut rawan bencana longsor, ditambah dengan kondisi medan dan jurang yang curam," tandasnya.
Peristiwa longsornya Tebing Walagar terjadi disaat guyuran hujan melanda wilayah tersebut, Senin 2 Mei 2022. Nahas, saat kejadian korban bersama kakaknya melintas dalam iring-iringan rombongan pengguna jalan.
Kepala Desa Wanasari, Upid Saripudin menjelaskan, kejadian bermula ketika Rendi (35) bersama sang adik Muhammad Faisal (4,5) dan tiga kendaraan bermotor lainnya datang dari arah Desa Sukamulya hendak menuju ke Cikadu melawati Jalan Walagar.
Namun nahas, saat melintas di Jalan Walagar terjadi longsor. Sehingga satu kendaraan tertimbun material longsoran yang dikendarai oleh Rendi.
"Akibat intensitas curah hujan tinggi dari pukul 13.00 WIB, tebing Walagar kurang lebih tingginya mencapai 20 meter ambruk dan menimpa penguna jalan. Dua orang tertimpa longsoran, satu di antaranya meninggal dunia di tempat," ujarnya saat dihubungi, Selasa (03/5/2022).
Sementara itu, Kapolsek Naringgul, AKP Badru Salam mengatakan, korban yang tertimbun material longsor saat ini telah berhasil dievakuasi petugas gabungan dan masyarakat.
"Korban meninggal dunia langsung diserahkan pada pihak keluarga dengan diantar petugas untuk segera dimakamkan. Sedangkan korban luka tengah menjalani perawatan di puskesmas," katanya.
Selain itu, dia mengatakan, material longsoran berupa batu dan tanah yang masih menimbun jalan membuat akses jalan tersebut masih belum bisa dilalui.
"Hingga saat ini, kami masih melakukan upaya pembersihan material tanah longsor yang menutupi badan jalan, dengan alat seadanya. Dan jalan itu masih belum dapat lalui," jelasnya.
Saat ini, untuk sementara jalur jalan desa tidak bisa dilalui, karena tumpukan material longsoran berupa batu dan tanah menutupi. Dia mengimbau, agar tidak memaksakan melintas kejalur yang memang rawan bencana, saat hujan turun.
"Khawatir terjadi longsor susulan, sebab daerah tersebut rawan bencana longsor, ditambah dengan kondisi medan dan jurang yang curam," tandasnya.
(san)