KH Abdul Wahab Hasbullah dan Bung Karno Penggagas Halalbihalal di Indonesia

Senin, 02 Mei 2022 - 05:15 WIB
loading...
KH Abdul Wahab Hasbullah dan Bung Karno Penggagas Halalbihalal di Indonesia
KH Wahab bersama Bung Karno. Foto: Istimewa
A A A
USAI Salat Idul Fitri, masyarakat bersalam-salaman. Lalu pulang ke rumah istirahat sebentar. Tidak lupa, makanan ringan hingga berat tersaji di meja untuk para tamu. Tidak berselang lama, satu persatu tetangga datang ke rumah.

Kegiatan bersalam-salaman dan saling memaafkan ini, terjadi hampir di semua pelosok negeri. Tidak hanya di rumah, di pinggir jalan saat bertemu sahabat, orang tua, semua berhenti sekedar untuk bersalaman dan maaf-memaafkan.

Acara pun berlanjut mengunjungi rumah orang tua, saudara, sahabat dan teman kerja. Bahkan, untuk melaksanakan kegiatan ini, masyarakat rela mudik berbarengan agar bisa Lebaran di kampung halaman.



Siapa sangka, budaya Lebaran yang dikenal sebagai halalbihalal ini dicetuskan oleh KH Abdul Wahab Hasbullah dan Soekarno. Tidak banyak yang mengetahui sejarah halalbihalal ini. Berikut ulasan singkat Cerita Pagi edisi Lebaran.

Berawal pada tahun 1945, usai proklamasi kemerdekaan. Seperti diketahui, usai proklamasi kemerdekaan, masyarakat Indonesia terpecah belah. Pemberontakan terjadi di mana-mana, mulai dari peristiwa DI/TII, hingga Madiun Affair.

Melihat kondisi bangsa seperti itu, Bung Karno sang proklamator bersedih hati. Pada 1948, saat pertengahan Ramadhan, dia lalu memanggil KH Abdul Wahab Hasbullah ke Istana Negara, untuk meminta saran dan pendapatnya.



Dalam pertemuan dengan Bung Karno itu, KH Abdul Wahab Hasbullah mengusulkan agar dilakukan silaturahmi nasional untuk mengikuti kembali tali silaturahmi dan persaudaraan umat di NKRI.

"Silaturahmi kan biasa, saya ingin istilah yang lain," jawab Bung Karno. "Itu gampang," timpal KH Wahab.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1151 seconds (0.1#10.140)