Riwayat Pulau Run, Koloni Inggris yang Ditukar Belanda dengan Manhattan New York

Senin, 25 April 2022 - 05:05 WIB
loading...
A A A
Bangsa Eropa terakhir yang tiba di Kepulauan Banda adalah Belanda. Bangsa Belanda pertama kali mengirimkan pelaut mereka ke Kepulauan Banda, pada 1595. Tetapi bangsa yang rakus ini tidak hanya berdagang.

Saat melihat Inggris dan Portugis sudah lebih dahulu di Banda, Belanda mengubah tujuan awal mereka dari berdagang menjadi menaklukkan terhadap Kepulauan Banda. Pala yang awalnya mendatangkan keuntungan menjadi bencana.

Pada 1609, VOC mengirim armada yang besar di bawah pimpinan Laksamana Verhoeven. Pertama-tama, mereka membuat perjanjian dengan orang-orang kaya Banda, untuk memonopoli perdagangan pala.



Tidak hanya itu, Belanda lalu membuat benteng Nassau, di tempat Portugis pernah membangunnya tetapi gagal. Hal ini membuat curiga warga Banda. Pada satu kesempatan, Verhoeven dan pasukannya akhirnya dibunuh.

Peristiwa ini mengobarkan perang antara Belanda dengan rakyat Banda. Penduduk Kepulauan Banda, lalu mengalihkan dagangnya kepada Inggris. VOC lalu membangun benteng yang kedua di Pulau Banda, yakni Fort Belgica.

Serangan Belanda ke Kepulauan Banda yang kedua, dipimpin langsung oleh Gubernur Jenderal VOC dengan kedudukan di Batavia, Jan Pieterszoon Coen, pada 1621. Coen berangkat dengan kekuatan 13 kapal besar.

Dia membawa tentara orang Belanda sebanyak 1.600 orang, ditambah 250 orang yang lebih dahulu berada di Banda. Jumlah itu masih ditambah 300 orang Jawa yang berstatus narapidana, 100 samurai Jepang, dan budak belian.



Pasukan Coen tiba di Banda, pada 1621. Pertama-tema, mereka menaklukkan Pulau Lontor. Di pulau ini, Belanda kembali membangun bentengnya, yakni Fort Hollandia. Pulau Lontor lalu diserahkan kepada Kapten tSonck.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2631 seconds (0.1#10.140)