Tragis! Pasutri Bersama 5 Anaknya Disapu Banjir Bandang saat Pulang dari Sawah
loading...
A
A
A
MANDAILING NATAL - Peristiwa memilukan menimpa pasangan suami istri, Parwis Nasution, dan Sri Muliyani. Pasutri warga Desa Bangun Purba, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, disapu banjir bandang saat hendak pulang dari sawah bersama kelima anaknya.
Akibat disapu banjir bandang tersebut, anak bungsu pasutri yang masih berusia dua tahun tersebut hanyut setelah terlepas dari gendongan ibunya. Balita bernama Aqila Akla (2) itupun, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Sungai Aek Tapus.
Ibu dan kelima anaknya ini disapu banjir bandang Sungai Aek Tapus. Mereka kaget air Sungai Aek Tapus tiba-tiba meluap, saat mereka hendak menyeberang sungai. Diduga, banjir bandang terjadi akibat hujan lebat pada Selasa (19/4/2022) sore.
Sri Mulyani yang berada di sawah, memilih pulang ke rumah bersama kelima anaknya. Saat pulang ke rumah, hujan memang sudah mulai reda, namun di perjalanan ibu bersama lima anaknya ini tidak mengira arus Sungai Aek Tapus tiba-tiba meluap saat mereka menyeberanginya.
Ibu bersama kelima anaknya ini terseret derasnya arus sungai. Empat anaknya berhasil diselamatkan setelah dibantu warga, namun anak bungsu yang berada di gendongan ibunya terlepas dan langsung hilang terbawa arus sungai.
"Anak bungsu saya baru ditemukan beberapa jam setelah kejadian banjir bandang, dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah anak saya dimakamkan pagi ini," ujar Parwis Nasution, Rabu (20/4/2022).
Akibat disapu banjir bandang tersebut, anak bungsu pasutri yang masih berusia dua tahun tersebut hanyut setelah terlepas dari gendongan ibunya. Balita bernama Aqila Akla (2) itupun, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Sungai Aek Tapus.
Ibu dan kelima anaknya ini disapu banjir bandang Sungai Aek Tapus. Mereka kaget air Sungai Aek Tapus tiba-tiba meluap, saat mereka hendak menyeberang sungai. Diduga, banjir bandang terjadi akibat hujan lebat pada Selasa (19/4/2022) sore.
Sri Mulyani yang berada di sawah, memilih pulang ke rumah bersama kelima anaknya. Saat pulang ke rumah, hujan memang sudah mulai reda, namun di perjalanan ibu bersama lima anaknya ini tidak mengira arus Sungai Aek Tapus tiba-tiba meluap saat mereka menyeberanginya.
Ibu bersama kelima anaknya ini terseret derasnya arus sungai. Empat anaknya berhasil diselamatkan setelah dibantu warga, namun anak bungsu yang berada di gendongan ibunya terlepas dan langsung hilang terbawa arus sungai.
Baca Juga
"Anak bungsu saya baru ditemukan beberapa jam setelah kejadian banjir bandang, dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah anak saya dimakamkan pagi ini," ujar Parwis Nasution, Rabu (20/4/2022).
(eyt)