Penemuan Mayat Perempuan Gegerkan Warga Samaenre Bone
loading...
A
A
A
BONE - Warga Desa Samaenre, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat perempuan di Sungai Walanae, Minggu (17/4/2022).
Korban diketahui bernama Nondeng (80) warga Dusun Paddusa, Desa Binuang, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone.
Informasi dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh pemancing bernama Rajja dan segera mengabrakan penemuan itu ke warga sekitar.
Sekertaris Desa Samaenre, Arsil yang dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan mayat di wilayahnya.
"Identitas korban perempuan yang berusia lanjut ditemukan di Sungai Walanae, Desa Samaenre," kata Sekertaris Desa Samaenre Arsil saat dikonfirmasi, Minggu (17/4/2022).
Saat ini kata dia, mayat tersebut sudah dievakuasi para warga dan aparat TNI-Polri ke rumah duka.
Dia menyebutkan bahwa pihak keluarga korban telah menandatangani penolakan otopsi terhadap mayat korban.
"Pihak kepolisian tadi menemui anak korban dan mereka menolak untuk otopsi," ujar Arsil.
Sementara itu salah satu anak korban Cengke mengungkapkan sejak tiga hari yang lalu, korban pergi dari rumah dan sejak itu dicari oleh pihak keluarga.
"Sudah 3 hari pak dicari. Ibu saya memang sudah agak pikun, saya sendiri anak kandungnya kadang tidak dikenal, jadi kami putuskan ridak usah dibawa ke rumah sakit lagi, langsung saja dikuburkan," ungkap Cengke.
Dia menduga ibunya yang sudah lanjut usia itu mungkin terpeleset ke pinggir sungai dan terpeleset tidak ada yang lihat.
Korban diketahui bernama Nondeng (80) warga Dusun Paddusa, Desa Binuang, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone.
Informasi dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh pemancing bernama Rajja dan segera mengabrakan penemuan itu ke warga sekitar.
Sekertaris Desa Samaenre, Arsil yang dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan mayat di wilayahnya.
"Identitas korban perempuan yang berusia lanjut ditemukan di Sungai Walanae, Desa Samaenre," kata Sekertaris Desa Samaenre Arsil saat dikonfirmasi, Minggu (17/4/2022).
Saat ini kata dia, mayat tersebut sudah dievakuasi para warga dan aparat TNI-Polri ke rumah duka.
Dia menyebutkan bahwa pihak keluarga korban telah menandatangani penolakan otopsi terhadap mayat korban.
"Pihak kepolisian tadi menemui anak korban dan mereka menolak untuk otopsi," ujar Arsil.
Sementara itu salah satu anak korban Cengke mengungkapkan sejak tiga hari yang lalu, korban pergi dari rumah dan sejak itu dicari oleh pihak keluarga.
"Sudah 3 hari pak dicari. Ibu saya memang sudah agak pikun, saya sendiri anak kandungnya kadang tidak dikenal, jadi kami putuskan ridak usah dibawa ke rumah sakit lagi, langsung saja dikuburkan," ungkap Cengke.
Dia menduga ibunya yang sudah lanjut usia itu mungkin terpeleset ke pinggir sungai dan terpeleset tidak ada yang lihat.
(agn)