Tim Pengawas Obat dan Makanan Lutim Rakor Pembinaan Pengawasan
loading...
A
A
A
LUWU TMUR - Tim Pengawas Obat dan Makanan Kabupaten Luwu Timur ( Lutim ) melakukan rapat koordinasi (Rakor) dalam rangka peningkatan pembinaan pengawasan obat dan makanan di daerah Lutim . Rakor tersebut berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan, Rabu (13/4/2022).
Staf Ahli Hukum dan Pembangunan, dr H April saat membuka rakor mengatakan, pertemuan itu tentunya dalam rangka mengkondisikan tim pengawasan obat dan makanan untuk bekerja di lapangan terkait siapa dan bagaimana caranya, sehingga apa yang dikerjakan dapat terintegrasi dengan tepat.
"Kegiatan ini berjalan perlu adanya koordinasi yang jelas sehingga apa yang ingin kita capai di lapangan dapat maksimal dan itu bisa dijadikan pelajaran di tahun kemarin," kata April.
Lanjut dia, di bulan Ramadhan, kebutuhan terhadap makanan masyarakat mengalami peningkatan. Pengecekan terhadap makanan di lapangan perlu terdapat lebel halal sehingga dapat menentukan makanan tersebut layak untuk dikonsumsi.
"Inilah yang perlu kita perhatikan saat melakukan pengecekan di lapangan baik dalam bentuk kemasan, label, izin edar dan komposisi (klik)," ungkap April.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Masdin mengatakan, terkait tim koordinasi pengawasan obat dan makanan di daerah ini sangat perlu dilakukan. Untuk itu, posisi tim inilah perlu melakukan koordinasi, singkronisasi, satu persepsi terkait tindakan di lapangan.
"Satu persepsi tersebut dimulai dari kesepahaman terkait tupoksi masing-masing. Saya yakin jika masing-masing SKPD menjalankan tupoksi yang sudah ditetapkan tentu akan berjalan dengan semestinya," harap Masdin.
"Ini yang perlu kita perhatikan ketika di lapangan dan silakan SKPD berkreatif dalam melakukan pengawasan obat dan makanan," ungkap Masdin.
Dalam hal ini, Asisten Administrasi, Nursih Hariani juga memberikan saran kepada pihak terkait pengawasan obat dan makanan agar pertemuan kali ini dapat terkoordinir dan terarah.
Staf Ahli Hukum dan Pembangunan, dr H April saat membuka rakor mengatakan, pertemuan itu tentunya dalam rangka mengkondisikan tim pengawasan obat dan makanan untuk bekerja di lapangan terkait siapa dan bagaimana caranya, sehingga apa yang dikerjakan dapat terintegrasi dengan tepat.
"Kegiatan ini berjalan perlu adanya koordinasi yang jelas sehingga apa yang ingin kita capai di lapangan dapat maksimal dan itu bisa dijadikan pelajaran di tahun kemarin," kata April.
Lanjut dia, di bulan Ramadhan, kebutuhan terhadap makanan masyarakat mengalami peningkatan. Pengecekan terhadap makanan di lapangan perlu terdapat lebel halal sehingga dapat menentukan makanan tersebut layak untuk dikonsumsi.
"Inilah yang perlu kita perhatikan saat melakukan pengecekan di lapangan baik dalam bentuk kemasan, label, izin edar dan komposisi (klik)," ungkap April.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Masdin mengatakan, terkait tim koordinasi pengawasan obat dan makanan di daerah ini sangat perlu dilakukan. Untuk itu, posisi tim inilah perlu melakukan koordinasi, singkronisasi, satu persepsi terkait tindakan di lapangan.
"Satu persepsi tersebut dimulai dari kesepahaman terkait tupoksi masing-masing. Saya yakin jika masing-masing SKPD menjalankan tupoksi yang sudah ditetapkan tentu akan berjalan dengan semestinya," harap Masdin.
"Ini yang perlu kita perhatikan ketika di lapangan dan silakan SKPD berkreatif dalam melakukan pengawasan obat dan makanan," ungkap Masdin.
Dalam hal ini, Asisten Administrasi, Nursih Hariani juga memberikan saran kepada pihak terkait pengawasan obat dan makanan agar pertemuan kali ini dapat terkoordinir dan terarah.