Polisi Telusuri Pengoplos Elpiji Subsidi di Sumatera Utara
loading...
A
A
A
MEDAN - Polda Sumatera Utara (Sumut) menyatakan kesiapan mereka menelusuri dugaan praktik pengoplosan elpiji yang terjadi di Sumut. Saat ini tim yang dibentuk Polda Sumut sudah berada di lapangan untuk melakukan penelusuran.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan Pertamina terkait pengawasan distribusi BBM dan Elpiji di wilayah Sumatera Utara.
Setelah rapat koordinasi itu, tim pengawasan pun dibentuk dan kini masih bekerja. "Tim kita sudah di lapangan. Baik untuk memantau kendala distribusi maupun adanya dugaan pelanggaran. Jadi tim masih bekerja," sebut Hadi, Jumat (8/4/2022).
Sebelumnya, Ketua Komisi VII DPR-RI, Ramson Siagian meminta agar Pertamina dan Kepolisian berkoordinasi dalam mengungkap dalang dibalik praktik pengoplosan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram yang ditemukan di sejumlah daerah di Sumatera Utara. Termasuk yang baru-baru ini ditemukan di Kota Pematang Siantar.
Hal itu disampaikan Ramson saat menggelar kunjungan kerja spesifik dalam rangka peninjauan distribusi BBM, gas dan listrik jelang perayaan Idul Fitri 1344 Hijriah di Kantor Pertamina MOR I Medan. "Kita minta Pertamina merespon bekerja sama dengan pihak kepolisian," katanya.
Bukan hanya dengan polisi, Pertamina Patra Niaga juga dimintanya bekerja sama dengan institusi pemerintah terkait BPH Migas. Kerja sama tersebut mutlak diperlukan agar penanganan kasus pengoplosan elpiji dapat diselesaikan dengan tuntas.
"Begitu pun dengan upaya-upaya pencegahan, kerja sama tersebut tetap harus dijalankan. Terlebih dengan cukup banyaknya kasus pengoplosan elpiji yang terjadi di Sumut," pungkasnya.
Berdasarkan catatan, hampir setiap tahun mencuat kasus dugaan pengoplosan elpiji di Provinsi Sumatera Utara. Dan bukan hanya di Kota Medan, praktik pengoplosan juga kerap terjadi di daerah lain di Sumut.
Seperti kasus terkini yang sedang didalami Pertamina Patra Niaga. Yakni dugaan adanya salah satu agen elpiji nonsubsidi di Kota Pematangsiantar yang diduga melakukan pengoplosan.
Section Head Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Agustiawan mengatakan, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan kepada PT HTJG, agen elpiji nonsubsidi yang berbasis di Kota Pematangsiantar.
"Pemeriksaan tersebut terkait dugaan tindakan pengoplosan dari elpiji subsidi 3 kg ke elpiji nonsubsidi 5,5 kg, 12 kg dan 50 kg oleh PT HTJG," tandasnya.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan Pertamina terkait pengawasan distribusi BBM dan Elpiji di wilayah Sumatera Utara.
Setelah rapat koordinasi itu, tim pengawasan pun dibentuk dan kini masih bekerja. "Tim kita sudah di lapangan. Baik untuk memantau kendala distribusi maupun adanya dugaan pelanggaran. Jadi tim masih bekerja," sebut Hadi, Jumat (8/4/2022).
Sebelumnya, Ketua Komisi VII DPR-RI, Ramson Siagian meminta agar Pertamina dan Kepolisian berkoordinasi dalam mengungkap dalang dibalik praktik pengoplosan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram yang ditemukan di sejumlah daerah di Sumatera Utara. Termasuk yang baru-baru ini ditemukan di Kota Pematang Siantar.
Hal itu disampaikan Ramson saat menggelar kunjungan kerja spesifik dalam rangka peninjauan distribusi BBM, gas dan listrik jelang perayaan Idul Fitri 1344 Hijriah di Kantor Pertamina MOR I Medan. "Kita minta Pertamina merespon bekerja sama dengan pihak kepolisian," katanya.
Bukan hanya dengan polisi, Pertamina Patra Niaga juga dimintanya bekerja sama dengan institusi pemerintah terkait BPH Migas. Kerja sama tersebut mutlak diperlukan agar penanganan kasus pengoplosan elpiji dapat diselesaikan dengan tuntas.
"Begitu pun dengan upaya-upaya pencegahan, kerja sama tersebut tetap harus dijalankan. Terlebih dengan cukup banyaknya kasus pengoplosan elpiji yang terjadi di Sumut," pungkasnya.
Berdasarkan catatan, hampir setiap tahun mencuat kasus dugaan pengoplosan elpiji di Provinsi Sumatera Utara. Dan bukan hanya di Kota Medan, praktik pengoplosan juga kerap terjadi di daerah lain di Sumut.
Seperti kasus terkini yang sedang didalami Pertamina Patra Niaga. Yakni dugaan adanya salah satu agen elpiji nonsubsidi di Kota Pematangsiantar yang diduga melakukan pengoplosan.
Section Head Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Agustiawan mengatakan, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan kepada PT HTJG, agen elpiji nonsubsidi yang berbasis di Kota Pematangsiantar.
"Pemeriksaan tersebut terkait dugaan tindakan pengoplosan dari elpiji subsidi 3 kg ke elpiji nonsubsidi 5,5 kg, 12 kg dan 50 kg oleh PT HTJG," tandasnya.
(don)