Masuk ke Mapolres Cimahi, Pengunjung Jalani Rapid Test Drive Thru
loading...
A
A
A
CIMAHI - Pengunjung yang datang ke Mapolres Cimahi pada Kamis (18/6/2020) siang dibuat harap-harap cemas dengan pelaksanaan rapid test yang dilakukan di gerbang masuk.
Pasalnya siapapun yang datang baik pengguna motor maupun mobil sekalipun, harus menjalani rapid test yang dilakukan secara drive thru oleh petugas medis yang memakai baju hazmat lengkap.
"Kami sengaja lakukan rapid test drive thru supaya lebih efisien, masyarakat tidak perlu turun dari kendaraan jadi cepat," kata Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki kepada wartawan di sela kegiatan.
Yoris menyebutkan, rapid test drive thru ini bagian dari rangkaian HUT ke-74 Bhayangkara dan digelar secara gratis. Polres Cimahi total menyiapkan sebanyak 100 alat rapid test yang bisa dipakai untuk mengecek warga yang datang ke Mapolres Cimahi apakah reaktif COVID-19 atau tidak. Hasilnya pun bisa langsung diketahui oleh yang bersangkutan dalam waktu 15 menit.
Jika ada warga yang menjalani rapid test ini reaktif COVID-19, maka petugas akan menghubungi orang tersebut. Sebab sebelum di-rapid test setiap warga didata KTP-nya serta dicatat nomer telpon yang bisa dihubungi. Nantinya mereka akan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama tujuh hari dan dilakukan rapid test kembali. Jika masih reaktif, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan swab test.
"Kalau ada yang reaktif dari hasil rapid test ini, maka akan dilakukan prosedur seperti itu. Tapi saya berharap yang dicek semuanya sehat, karena 20 warga pertama yang ditest semuanya negatif," ucapnya. (Baca juga : Pemkot Cimahi Siapkan Skema PSBB Parsial dan New Normal Berdampingan )
Salah seorang warga Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang mengikuti rapid test drive thru, Herlina,20 awalnya mengaku kaget saat dicegat petugas di gerbang masuk Mapolres Cimahi.
Dirinya yang hendak mengurus SIM, kemudian diminta untuk mengikuti rapid test dengan diambil sampel darah untuk memastikan apakah positif COVID-19 atau tidak.
"Iya tadi kaget suruh periksa. Ini baru pertama ikut rapid test jadi takut, tapi semoga tidak apa-apa karena kondisi badan saya lagi sehat," kata wanita berhijab ini yang datang bersama temannya.
Pasalnya siapapun yang datang baik pengguna motor maupun mobil sekalipun, harus menjalani rapid test yang dilakukan secara drive thru oleh petugas medis yang memakai baju hazmat lengkap.
"Kami sengaja lakukan rapid test drive thru supaya lebih efisien, masyarakat tidak perlu turun dari kendaraan jadi cepat," kata Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki kepada wartawan di sela kegiatan.
Yoris menyebutkan, rapid test drive thru ini bagian dari rangkaian HUT ke-74 Bhayangkara dan digelar secara gratis. Polres Cimahi total menyiapkan sebanyak 100 alat rapid test yang bisa dipakai untuk mengecek warga yang datang ke Mapolres Cimahi apakah reaktif COVID-19 atau tidak. Hasilnya pun bisa langsung diketahui oleh yang bersangkutan dalam waktu 15 menit.
Jika ada warga yang menjalani rapid test ini reaktif COVID-19, maka petugas akan menghubungi orang tersebut. Sebab sebelum di-rapid test setiap warga didata KTP-nya serta dicatat nomer telpon yang bisa dihubungi. Nantinya mereka akan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama tujuh hari dan dilakukan rapid test kembali. Jika masih reaktif, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan swab test.
"Kalau ada yang reaktif dari hasil rapid test ini, maka akan dilakukan prosedur seperti itu. Tapi saya berharap yang dicek semuanya sehat, karena 20 warga pertama yang ditest semuanya negatif," ucapnya. (Baca juga : Pemkot Cimahi Siapkan Skema PSBB Parsial dan New Normal Berdampingan )
Salah seorang warga Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang mengikuti rapid test drive thru, Herlina,20 awalnya mengaku kaget saat dicegat petugas di gerbang masuk Mapolres Cimahi.
Dirinya yang hendak mengurus SIM, kemudian diminta untuk mengikuti rapid test dengan diambil sampel darah untuk memastikan apakah positif COVID-19 atau tidak.
"Iya tadi kaget suruh periksa. Ini baru pertama ikut rapid test jadi takut, tapi semoga tidak apa-apa karena kondisi badan saya lagi sehat," kata wanita berhijab ini yang datang bersama temannya.
(nun)