Pastikan Aman Dikonsumsi, Dinkes Terus Awasi Takjil di Parepare
loading...
A
A
A
PAREPARE - Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memperketat pengawasan takjil atau jajanan berbuka puasa di sejumlah titik. Uji sampel terhadap belasan ragam takjil pun dilakukan guna memastikan pangan itu aman dikonsumsi.
Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Dinkes Parepare, Yusri, menyampaikan pengawasan takjil menyasar pasar dan titik penjualan jajanan buka puasa. Mulai dari Pasar Rakyat Sumpang Minangae, Jalan Agus Salim, hingga Jalan Bau Massepe, yang jumlahnya ratusan titik.
Selain itu, pengawasan juga menyisir kawasan Alun-alun Kota Lapangan Andi Makkasau, Jalan Veteran, dan Perumnas Wekkee, yang jumlahnya mencapai puluhan titik.
"Secara acak kita ambil belasan sampel, yang di antaranya kita uji terkait cemaran fisik, biologis dan kimia pada jajanan seperti sagu mutiara, risoles, bolu kukus, lombok jalangkote, dan cendol," jelas dia, Kamis (7/4/2022).
Dari hasil pemeriksaan seluruh sampel, pihaknya memastikan takjil yang beredar dan dijual itu aman untuk dikonsumsi.
Yusri mengemukakan, dasar kegiatan pengawasan adalah Kepmenkes Nomor 942 Tahun 2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan dan Sentra Makanan Jajanan. Tujuannya guna melindungi masyarakat dari cemaran makanan dan minuman jajanan yang tidak higienis.
Yusri juga memberi masukan untuk para penjual makanan jajanan agar menutup jajanannya. Musababnya, partikel debu bisa mengkontaminasi makanan jajanan takjil yang dijual.
"Makanya, kemarin kami pakai alat untuk memastikan bahwa partikel debu ada kepada penjual supaya mereka menutup jajanannya agar tidak terpapar debu,” tandasnya.
Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Dinkes Parepare, Yusri, menyampaikan pengawasan takjil menyasar pasar dan titik penjualan jajanan buka puasa. Mulai dari Pasar Rakyat Sumpang Minangae, Jalan Agus Salim, hingga Jalan Bau Massepe, yang jumlahnya ratusan titik.
Selain itu, pengawasan juga menyisir kawasan Alun-alun Kota Lapangan Andi Makkasau, Jalan Veteran, dan Perumnas Wekkee, yang jumlahnya mencapai puluhan titik.
"Secara acak kita ambil belasan sampel, yang di antaranya kita uji terkait cemaran fisik, biologis dan kimia pada jajanan seperti sagu mutiara, risoles, bolu kukus, lombok jalangkote, dan cendol," jelas dia, Kamis (7/4/2022).
Dari hasil pemeriksaan seluruh sampel, pihaknya memastikan takjil yang beredar dan dijual itu aman untuk dikonsumsi.
Yusri mengemukakan, dasar kegiatan pengawasan adalah Kepmenkes Nomor 942 Tahun 2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan dan Sentra Makanan Jajanan. Tujuannya guna melindungi masyarakat dari cemaran makanan dan minuman jajanan yang tidak higienis.
Yusri juga memberi masukan untuk para penjual makanan jajanan agar menutup jajanannya. Musababnya, partikel debu bisa mengkontaminasi makanan jajanan takjil yang dijual.
"Makanya, kemarin kami pakai alat untuk memastikan bahwa partikel debu ada kepada penjual supaya mereka menutup jajanannya agar tidak terpapar debu,” tandasnya.
(tri)