Fakta Baru Terungkap, Kelompok Korban Sempat Mengejar Pelaku Klitih Usai Dibleyer
loading...
A
A
A
JOGJA - Polisi mengungkap fakta baru kasus klitih yang menewaskan anak anggota DPRD Kebumen siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 (Muha) Jogjakarta. Fakta tersebut mereka temukan setelah melakukan beberapa olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memintai keterangan para saksi.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi menuturkan Minggu dinihari, korban bersama teman-temannya pergi mencari makan untuk sahur. Mereka pergi bertujuh menggunakan lima sepeda motor. Saat itu mereka sampai di sebuah warung makan di Jalan Gedongkuning.
"Warungnya cuma sekitar 50 hingga 100 meter dari lokasi kejadian," papar Ade, Senin (4/3/2022).
Mereka langsung memesan makanan yang diinginkan. Beberapa di antara mereka masuk ke dalam warung dan beberapa lagi masih duduk-duduk di sepeda motor mereka sembari menunggu nasi pesanan jadi.
Dari arah selatan muncul para pelaku menggunakan dua sepeda motor. Satu motor ditumpangi dua orang dan satu motor lain dinaiki tiga orang. Para pelaku membleyer-bleyer atau memainkan gas sepeda motor mereka saat mendekati kelompok korban.
"Kelompok korban tersinggung dan langsung mengejar pelaku," papar Direskrimum.
Kelompok korban tidak mengetahui jika para pelaku berhenti di depan dan menunggu kelompok tersebut. Setelah itu, pelaku melakukan penyabetan terhadap kelompok korban.
Barisan sepeda motor kelompok korban yang berada di depan lolos dari sabetan tersebut. Namun naas, barisan motor kedua di mana korban membonceng terkena sabetan.
"Karena korban membonceng, dia tidak siap menghindar sehingga kena mukanya,"terang dia.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi menuturkan Minggu dinihari, korban bersama teman-temannya pergi mencari makan untuk sahur. Mereka pergi bertujuh menggunakan lima sepeda motor. Saat itu mereka sampai di sebuah warung makan di Jalan Gedongkuning.
Baca Juga
"Warungnya cuma sekitar 50 hingga 100 meter dari lokasi kejadian," papar Ade, Senin (4/3/2022).
Mereka langsung memesan makanan yang diinginkan. Beberapa di antara mereka masuk ke dalam warung dan beberapa lagi masih duduk-duduk di sepeda motor mereka sembari menunggu nasi pesanan jadi.
Dari arah selatan muncul para pelaku menggunakan dua sepeda motor. Satu motor ditumpangi dua orang dan satu motor lain dinaiki tiga orang. Para pelaku membleyer-bleyer atau memainkan gas sepeda motor mereka saat mendekati kelompok korban.
"Kelompok korban tersinggung dan langsung mengejar pelaku," papar Direskrimum.
Kelompok korban tidak mengetahui jika para pelaku berhenti di depan dan menunggu kelompok tersebut. Setelah itu, pelaku melakukan penyabetan terhadap kelompok korban.
Barisan sepeda motor kelompok korban yang berada di depan lolos dari sabetan tersebut. Namun naas, barisan motor kedua di mana korban membonceng terkena sabetan.
"Karena korban membonceng, dia tidak siap menghindar sehingga kena mukanya,"terang dia.