Fakta Baru Terungkap, Kelompok Korban Sempat Mengejar Pelaku Klitih Usai Dibleyer

Senin, 04 April 2022 - 21:08 WIB
loading...
Fakta Baru Terungkap,...
Polisi melakukan olah TKP awal mula kasus pembacokan sajam oleh para pelaku klitih di sebuah warung makan di Jalan Gedongkuning, Jogja. Foto/MPI/Erfan Erlin
A A A
JOGJA - Polisi mengungkap fakta baru kasus klitih yang menewaskan anak anggota DPRD Kebumen siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 (Muha) Jogjakarta. Fakta tersebut mereka temukan setelah melakukan beberapa olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memintai keterangan para saksi.

Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi menuturkan Minggu dinihari, korban bersama teman-temannya pergi mencari makan untuk sahur. Mereka pergi bertujuh menggunakan lima sepeda motor. Saat itu mereka sampai di sebuah warung makan di Jalan Gedongkuning.



"Warungnya cuma sekitar 50 hingga 100 meter dari lokasi kejadian," papar Ade, Senin (4/3/2022).

Mereka langsung memesan makanan yang diinginkan. Beberapa di antara mereka masuk ke dalam warung dan beberapa lagi masih duduk-duduk di sepeda motor mereka sembari menunggu nasi pesanan jadi.

Dari arah selatan muncul para pelaku menggunakan dua sepeda motor. Satu motor ditumpangi dua orang dan satu motor lain dinaiki tiga orang. Para pelaku membleyer-bleyer atau memainkan gas sepeda motor mereka saat mendekati kelompok korban.

"Kelompok korban tersinggung dan langsung mengejar pelaku," papar Direskrimum.

Kelompok korban tidak mengetahui jika para pelaku berhenti di depan dan menunggu kelompok tersebut. Setelah itu, pelaku melakukan penyabetan terhadap kelompok korban.

Barisan sepeda motor kelompok korban yang berada di depan lolos dari sabetan tersebut. Namun naas, barisan motor kedua di mana korban membonceng terkena sabetan.

"Karena korban membonceng, dia tidak siap menghindar sehingga kena mukanya,"terang dia.



Mengetahui rekannya terkena sabetan, barisan depan yang awalnya lolos langsung putar balik mendekati korban. Para pelaku langsung tancap gas ke arah selatan meninggalkan TKP.

Usai disabet senjata tajam, korban sempat maju beberapa puluh meter hingga akhirnya terjatuh di depan Balai Kalurahan Banguntapan. Dan akhirnya ditemukan oleh petugas Sabhara Polda DIY dan Polsek yang tengah berpatroli.

Korban langsung dibawa ke RS Hardjolukito untuk mendapatkan perawatan. Namun nyawa korban tidak tertolong hingga akhirnya meninggal dunia Minggu (3/3/2022) siang.



"Kami tandaskan masih melakukan pendalaman. Kami juga telah melakukan olah TKP berkali-kali dan memeriksa rekaman CCTV serta para saksi," tandas Direskrimum.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2638 seconds (0.1#10.140)