Bocah di Muara Enim Lumpuh dan Buta Pasca Operasi, 6 Tahun Bertahan Tanpa Bantuan
loading...
A
A
A
"Pekerjaan saya serabutan pak, tanpa penghasilan tetap. Sementara istri di rumah harus menjaga dan merawat Aditya. Jangankan untuk biaya terapi, untuk biaya kontrakan rumah dan hidup sehari-hari terkadang hanya pas-pasan," sambung Hendri.
Ketika ditanya terkait adakah bantuan dari pihak pemerintah, Hendri mengatakan, dulu saat anaknya menjalani operasi sempat ada bantuan dari pihak Pemprov Sumsel. Namun setelahnya, untuk biaya berobat dan terapi praktis seluruh biaya ditanggung pribadi.
Hendri mengaku, lantaran kesulitan ekonomi, ia bersama sang istri sempat beberapa kali menghadap ke Pemerintah Desa (Pemdes) setempat untuk dibantu dalam pembuatan BPJS kesehatan gratis, maupun bantuan serupa lainnya, namun permintaan mereka tak juga mendapat respon.
Namun lanjut Hendri, beruntungnya saat ini pihak Pemdes Segayam melalui Kepala Desa (Kades) yang baru, cukup responsif dalam mambantu usaha pengobatan Aditya.
"Alhamdulillah, pak Kades sekarang sangat cepat tanggap atas permasalahan yang sedang kami alami ini. Semoga dalam waktu dekat, anak kami bisa mendapatkan pengobatan yang layak," terang Hendri dengan penuh haru.
Sementara itu, Kades Segayam Yulius Saputra kepada awak media ini mengatakan, pihaknya akan semaksimal mungkin untuk mencarikan solusi demi pengobatan Aditya. Dirinya pun mengaku, baru mengetahaui perihal kondisi yang dialami salah satu warganya tersebut.
"Baru satu minggu ini saya mengetahui kondisinya (Aditya) begini. Insyaallah, akan kita bantu untuk mencarikan solusinya, agar Aditya bisa diberikan tindakan medis yang layak," ungkap Yulius yang baru tiga bulan menjabat sebagai Kades Segayam.
Meski demikian, Yulius sangat berharap, akan ada kepedulian dari pihak lainnya, baik dari pemerintahan, swasta maupun pribadi, untuk membantu proses pengobatan Aditya, mengingat kondisi ekonomi kedua orang tuanya yang bisa dibilang tak mampu.
"Semoga saja ke depan akan ada pihak-pihak lain yang bersedia untuk turut membantu proses pengobatan Aditya ini, sehingga dia bisa sembuh dan beraktifitas layaknya anak normal seusianya." pungkas Yulius.
Ketika ditanya terkait adakah bantuan dari pihak pemerintah, Hendri mengatakan, dulu saat anaknya menjalani operasi sempat ada bantuan dari pihak Pemprov Sumsel. Namun setelahnya, untuk biaya berobat dan terapi praktis seluruh biaya ditanggung pribadi.
Hendri mengaku, lantaran kesulitan ekonomi, ia bersama sang istri sempat beberapa kali menghadap ke Pemerintah Desa (Pemdes) setempat untuk dibantu dalam pembuatan BPJS kesehatan gratis, maupun bantuan serupa lainnya, namun permintaan mereka tak juga mendapat respon.
Namun lanjut Hendri, beruntungnya saat ini pihak Pemdes Segayam melalui Kepala Desa (Kades) yang baru, cukup responsif dalam mambantu usaha pengobatan Aditya.
"Alhamdulillah, pak Kades sekarang sangat cepat tanggap atas permasalahan yang sedang kami alami ini. Semoga dalam waktu dekat, anak kami bisa mendapatkan pengobatan yang layak," terang Hendri dengan penuh haru.
Sementara itu, Kades Segayam Yulius Saputra kepada awak media ini mengatakan, pihaknya akan semaksimal mungkin untuk mencarikan solusi demi pengobatan Aditya. Dirinya pun mengaku, baru mengetahaui perihal kondisi yang dialami salah satu warganya tersebut.
"Baru satu minggu ini saya mengetahui kondisinya (Aditya) begini. Insyaallah, akan kita bantu untuk mencarikan solusinya, agar Aditya bisa diberikan tindakan medis yang layak," ungkap Yulius yang baru tiga bulan menjabat sebagai Kades Segayam.
Meski demikian, Yulius sangat berharap, akan ada kepedulian dari pihak lainnya, baik dari pemerintahan, swasta maupun pribadi, untuk membantu proses pengobatan Aditya, mengingat kondisi ekonomi kedua orang tuanya yang bisa dibilang tak mampu.
"Semoga saja ke depan akan ada pihak-pihak lain yang bersedia untuk turut membantu proses pengobatan Aditya ini, sehingga dia bisa sembuh dan beraktifitas layaknya anak normal seusianya." pungkas Yulius.
(don)