28.000 Warga Ikuti Rapid Test BIN, 1.300 Positif Covid-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Badan Intelijen Negara (BIN) sudah 19 hari menggelar rapid test massal di Surabaya. Selama 19 hari rapid test itu hasilnya didapati 1.300 lebih positif Covid-19 .
Head of Medical Intelligence, Dr Sri Wulandari, salah satu dokter mengungkapkan, sejak rapid test digelar pada 29 Mei sudah lebih dari 28.000 warga yang menjadi peserta. "Sampai hari ini sudah hari ke 19. Sekitar 28.000 rapid test yang sudah kami lakukan di Surabaya," katanya kepada wartawan di Surabaya, Rabu (17/6/2020).
Dari 28.000 peserta rapid test, sebanyak 3.500 lebih hasilnya reaktif. Mereka langsung ditangani untuk mengikuti swab test atau Polymerase chain reaction (PCR) test. "Dan untuk yang reaktif sekitar 3.500 dan dari hasil swab yang positif sekitar 1.300 lebih," ujarnya. (Baca juga: Bingung Syarat Berpergian Wajib Bebas Covid-19? Ini Penjelasan Kemenhub)
Rapid test massal BIN ini mendapat apresiasi dari Ketua Baladhika Karya Jatim, Sumardi. Dia menyebut kegiatan rapid test massal ini sebagai bentuk kepedulian BIN membantu Ibu Kota Jawa Timur ini menekan penyebaran Covid-19. (Lihat foto:
Parkir Motor Berjarak, Penerapan Protokol Kesehatan Era New Normal)
"Saya mengucapkan terima kasih kepada BIN yang saat ini telah memberikan kegiatan yang luar biasa yaitu rapid test massal yang ada di Surabaya. Semoga harapan saya dengan rapid test massal ini nanti juga bisa memberikan penekanan terhadap gerakan melawan Covid-19 yang ada di Surabaya," jelasnya. (Lihat grafis: Studi Ungkap Golongan Darah O Lebih Kuat Terhadap Covid-19)
BIN direncanakan akan mengakhiri rapid test di Surabaya pada 20 Juni 2020. Selain menggelar rapid test, BIN juga memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan seperti mobile lab PCR test dan APD lengkap untuk tenaga medis untuk ibu kota Jawa Timur ini.
Head of Medical Intelligence, Dr Sri Wulandari, salah satu dokter mengungkapkan, sejak rapid test digelar pada 29 Mei sudah lebih dari 28.000 warga yang menjadi peserta. "Sampai hari ini sudah hari ke 19. Sekitar 28.000 rapid test yang sudah kami lakukan di Surabaya," katanya kepada wartawan di Surabaya, Rabu (17/6/2020).
Dari 28.000 peserta rapid test, sebanyak 3.500 lebih hasilnya reaktif. Mereka langsung ditangani untuk mengikuti swab test atau Polymerase chain reaction (PCR) test. "Dan untuk yang reaktif sekitar 3.500 dan dari hasil swab yang positif sekitar 1.300 lebih," ujarnya. (Baca juga: Bingung Syarat Berpergian Wajib Bebas Covid-19? Ini Penjelasan Kemenhub)
Rapid test massal BIN ini mendapat apresiasi dari Ketua Baladhika Karya Jatim, Sumardi. Dia menyebut kegiatan rapid test massal ini sebagai bentuk kepedulian BIN membantu Ibu Kota Jawa Timur ini menekan penyebaran Covid-19. (Lihat foto:
Parkir Motor Berjarak, Penerapan Protokol Kesehatan Era New Normal)
"Saya mengucapkan terima kasih kepada BIN yang saat ini telah memberikan kegiatan yang luar biasa yaitu rapid test massal yang ada di Surabaya. Semoga harapan saya dengan rapid test massal ini nanti juga bisa memberikan penekanan terhadap gerakan melawan Covid-19 yang ada di Surabaya," jelasnya. (Lihat grafis: Studi Ungkap Golongan Darah O Lebih Kuat Terhadap Covid-19)
BIN direncanakan akan mengakhiri rapid test di Surabaya pada 20 Juni 2020. Selain menggelar rapid test, BIN juga memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan seperti mobile lab PCR test dan APD lengkap untuk tenaga medis untuk ibu kota Jawa Timur ini.
(poe)