Disdik Sulsel Siapkan Kegiatan Amaliah Ramadan untuk Siswa
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, bakal menyiapkan agenda amaliah Ramadan bagi siswa sekolah. Agenda tersebut dimaksudkan untuk memaksimalkan aktivitas religi siswa selama menjalani ibadah puasa.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel , Setiawan Aswad menuturkan, pihaknya tengah menggodok konsep Sinergi, Energi dan Resonansi (SER) untuk Sulsel yang Lebih Cerdas.
Melalui konsep inilah, sejumlah aktivitas amaliah Ramadan bakal diterapkan ke siswa untuk menyemarakkan bulan suci.
Adapun teknis pelaksanaan amaliah Ramadannya diserahkan ke masing-masing satuan pendidikan berdasarkan keadaan dan kebutuhan setiap sekolah.
"Nanti akan dikoordinir oleh cabang dinas, bekerja sama dengan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah), guru mata pelajaran khususnya pelajaran agama, dan komite sekolah," ungkap Setiawan.
Adapun aktivitas amaliah Ramadan nantinya, kata dia, bakal lebih banyak menyangkut kegiatan peribadatan. "Ada yang sifatnya mengaji, pondok Ramadan , kajian ayat, baca tajwid, salat dhuha, dan lain-lain. Itu kami serahkan ke satuan pendidikan untuk mengatur," jelasnya.
Setiawan memastikan, aktivitas amaliah Ramadan tidak akan menganggu pembelajaran lainnya. Pihak sekolah diminta agar menyesuaikan jadwal dengan kurikulum yang sudah berjalan.
"Amaliah Ramadan tidak akan mengganggu muatan kurikulum yang sudah ada. Makanya harus disesuaikan dengan kondisi sekolah. Kan anak-anak juga belajar selama ini tidak full,"lanjutnya.
"Prinsipnya adalah tetap memperhatikan protokol kesehatan, memperhatikan beban, karena ini juga bulan suci Ramadan, dan sifatnya tetap online offline," pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel , Setiawan Aswad menuturkan, pihaknya tengah menggodok konsep Sinergi, Energi dan Resonansi (SER) untuk Sulsel yang Lebih Cerdas.
Melalui konsep inilah, sejumlah aktivitas amaliah Ramadan bakal diterapkan ke siswa untuk menyemarakkan bulan suci.
Adapun teknis pelaksanaan amaliah Ramadannya diserahkan ke masing-masing satuan pendidikan berdasarkan keadaan dan kebutuhan setiap sekolah.
"Nanti akan dikoordinir oleh cabang dinas, bekerja sama dengan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah), guru mata pelajaran khususnya pelajaran agama, dan komite sekolah," ungkap Setiawan.
Adapun aktivitas amaliah Ramadan nantinya, kata dia, bakal lebih banyak menyangkut kegiatan peribadatan. "Ada yang sifatnya mengaji, pondok Ramadan , kajian ayat, baca tajwid, salat dhuha, dan lain-lain. Itu kami serahkan ke satuan pendidikan untuk mengatur," jelasnya.
Setiawan memastikan, aktivitas amaliah Ramadan tidak akan menganggu pembelajaran lainnya. Pihak sekolah diminta agar menyesuaikan jadwal dengan kurikulum yang sudah berjalan.
"Amaliah Ramadan tidak akan mengganggu muatan kurikulum yang sudah ada. Makanya harus disesuaikan dengan kondisi sekolah. Kan anak-anak juga belajar selama ini tidak full,"lanjutnya.
"Prinsipnya adalah tetap memperhatikan protokol kesehatan, memperhatikan beban, karena ini juga bulan suci Ramadan, dan sifatnya tetap online offline," pungkasnya.
(agn)