Korban Serangan Brutal KKB Bertambah, 1 Prajurit Marinir Gugur dan 9 Terluka
loading...
A
A
A
NDUGA - Aksi brutal dan biadab dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kagoya, mengakibatkan prajurit Marinir TNI AL yang tergabung dalam Satgas Mupe Marinir terluka. Total ada 10 prajurit Marinir TNI AL yang terluka, satu di antaranya meninggal dunia.
Kontak tembak antara Satgas Mupe Marinir pecah di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022) sekitar pukul 17.50 WIT. Gangguan tembakan dari KKB ini terjadi di Pos Marinir Perikanan Quari Bawah.
Tembakan balasan, sempat dilakukan oleh personel Satgas Mupe Marinir, bahkan para prajurit elite TNI AL baret ungu ini, sempat melakukan pengejaran terhadap KKB yang melakukan penyerangan.
Sekitar pukul 18.00 WIT, bantuan pasukan Marinir TNI AL juga dikerahkan ke Pos Marinir Perikanan Qurai Bawah. Pasukan bantuan sempat berupaya melakukan pengintaian musuh menggunakan drone, namun terkendala dengan situasi yang semakin gelap.
Kapolres Nduga, Kompol. I Komang Budhiarta mengatakan, penyerangan yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya diduga menggunakan pelontar granat. Korban akibat serangan brutal KKB ini ada 10 orang prajurit Marinir TNI AL.
"Penyerangan terhadap Satgas Mupe Marinir, menggunakan pelontar granat ke Pos Satgas Mupe. Jumlah korban bertambah, dari laporan awal ada lima orang, kini menjadi 10 orang prajurit Marinir TNI AL," tuturnya.
Satu korban meninggal, adalah Letda Mar. M. Iqbal, yang merupakan Danton Satgas Mupe Marinir. Satu lagi dilaporkan kritis, dan delapan prajurit mengalami luka ringan. Selama ini Satgas Mupe Marinir dikenal sangat kuat melakukan pembinaan teritorial (Binter), dan sangat dekat dengan masyarakat. Ada dugaan KKB merasa terganggu dengan kondisi tersebut.
Lihat Juga: Satgas Yonif 6 Marinir Gelar Komsos di Sokamu, Anak-anak Gembira Terima Peralatan Olahraga
Kontak tembak antara Satgas Mupe Marinir pecah di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022) sekitar pukul 17.50 WIT. Gangguan tembakan dari KKB ini terjadi di Pos Marinir Perikanan Quari Bawah.
Tembakan balasan, sempat dilakukan oleh personel Satgas Mupe Marinir, bahkan para prajurit elite TNI AL baret ungu ini, sempat melakukan pengejaran terhadap KKB yang melakukan penyerangan.
Sekitar pukul 18.00 WIT, bantuan pasukan Marinir TNI AL juga dikerahkan ke Pos Marinir Perikanan Qurai Bawah. Pasukan bantuan sempat berupaya melakukan pengintaian musuh menggunakan drone, namun terkendala dengan situasi yang semakin gelap.
Kapolres Nduga, Kompol. I Komang Budhiarta mengatakan, penyerangan yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya diduga menggunakan pelontar granat. Korban akibat serangan brutal KKB ini ada 10 orang prajurit Marinir TNI AL.
"Penyerangan terhadap Satgas Mupe Marinir, menggunakan pelontar granat ke Pos Satgas Mupe. Jumlah korban bertambah, dari laporan awal ada lima orang, kini menjadi 10 orang prajurit Marinir TNI AL," tuturnya.
Satu korban meninggal, adalah Letda Mar. M. Iqbal, yang merupakan Danton Satgas Mupe Marinir. Satu lagi dilaporkan kritis, dan delapan prajurit mengalami luka ringan. Selama ini Satgas Mupe Marinir dikenal sangat kuat melakukan pembinaan teritorial (Binter), dan sangat dekat dengan masyarakat. Ada dugaan KKB merasa terganggu dengan kondisi tersebut.
Lihat Juga: Satgas Yonif 6 Marinir Gelar Komsos di Sokamu, Anak-anak Gembira Terima Peralatan Olahraga
(eyt)