Pedagang Pasar Petisah Medan Keluhkan Persoalan Kebersihan
loading...
A
A
A
MEDAN - Para pedagang yang berjualan di area basement Pasar Petisah Jalan Rotan, Medan Petisah berharap agar segera dilakukan pembenahan serta perbaikan terhadap pasar tersebut.
Pasalnya, hingga saat ini masih perlu dilakukan pembenahan secara serius terhadap pasar yang dikategorikan sebagai pasar tradisional cukup baik di Kota Medan. (BACA JUGA: Serangan Koloni Besar Belalang Kembara Resahkan Warga Sumba Timur)
Ketua Umum Relawan Bobby Nasution (RE-BORN) Suwarno mengatakan, sesuai hasil survei pihaknya, terungkap selain pembenahan Pasar Tradisional Petisah tersebut, para pedagang juga berharap adanya bantuan modal usaha dari pihak ketiga, tanpa adanya jaminan.
"Untuk tahap awal tim Relawan Bobby Nasution (RE-BORN) melakukan survei data diarea basemen Pasar Petisah," kata Suwarno, Selasa (17/6/2020).
Menurutnya, hampir seluruh pedagang diarea basemen Pasar Petisah yang berjumlah kurang lebih 500 pedagang mengeluhkan akan persoalan kebersihan mulai kondisi pasar yang becek hingga tidak adanya saluran udara.
"Keterangan dari pedagang, hampir 17 tahun saluran udara atau blower tidak pernah hidup belum lagi persoalan banjir bila hujan turun," ungkapnya.
Suwarno mengatakan, tidak hanya itu ditengah pandemi Covid-19 saat ini para pedagang berharap adanya perhatian serius dari pemerintah dalam hal ini bantuan modal usaha tanpa adanya sebuah jaminan.
Salsh seorang pedagang Goh Ing Tho mengaku, sejak masa pandemi Covid-19 hasil pendapatan berjualan mengalami penurunan , sehingga untuk memulai usaha sangat dibutuhkan adanya program bantuan usaha.
"Kalau bisa ada bantuan usaha entah dari pemerintah atau apalah namanya agar kami bisa bangkit berusaha.Tapi, bantuan modal usaha ini jangan pakai jaminan ," ucapnya.
Hal yang sama disampaikan , Nande Gita , pedagang jeruk diarea basemen yang juga mengeluhkan persoalan kebersihan.
"Disini pengap kali tidak ada udara yang keluar , belum lagi becek kalau hujan.Kalau bisa segera dibenahi dengan cepat ," keluhnya.
Sementara, Yeni pedagang aksesoris berharap agar keamanan lebih diperhatikan di Pasar Petisah, sebab bola lampu pun bida hilang.
"Sudah kami tidak punya modal usaha.Tapi keamanan kurang bisa bola lampu kami pun hilang," ucapnya. (BACA JUGA: Kasus Suap Mantan Kalapas Sukamiskin, KPK Periksa Sales Counter Mitsubishi)
Selain persoalan itu, pedagang umumnya juga mengeluhkan akan sarana kebersihan. latems kondisi lantai pasar juga jarang dibersihkan pengelola. Namun, di balik keluhan pedagang tersebut juga berharap adanya perubahan di Kota Medan dalam hal ini Wali Kota Medan yang benar-benar memperhatikan nasib para pedagang.
Sekretaris RE-BORN Rahmad Syah Ramadhan Harahap untuk menjemput aspirasi pedagang, pihaknya akan turun ke 53 pasar yang ada di Kota Medan.
"Untuk tahap awal kita kerjakan survei di Pasar Petisah yang akan rampung selama dua hari.Kita akan survei 53 pasar yang ada di Kota Medan dengan langkah ini akan diketahui apa yang menjadi ujung tombak persoalan pedagang untuk selanjutnya dicarikan formula yang tepat ," ucapnya.
Ia mengatakan dengan total 53 pasar, maka jumlah pedagang akan terdata kurang lebih 5 juta pedagang.
"Dengan total jumlah ini selain mengetahui langsung persoalan pedagang juga akan diketahui niat luhur para pedagang siapa sosok yang diinginkan memimpin Kota Medan ini," tandasnya.
Pasalnya, hingga saat ini masih perlu dilakukan pembenahan secara serius terhadap pasar yang dikategorikan sebagai pasar tradisional cukup baik di Kota Medan. (BACA JUGA: Serangan Koloni Besar Belalang Kembara Resahkan Warga Sumba Timur)
Ketua Umum Relawan Bobby Nasution (RE-BORN) Suwarno mengatakan, sesuai hasil survei pihaknya, terungkap selain pembenahan Pasar Tradisional Petisah tersebut, para pedagang juga berharap adanya bantuan modal usaha dari pihak ketiga, tanpa adanya jaminan.
"Untuk tahap awal tim Relawan Bobby Nasution (RE-BORN) melakukan survei data diarea basemen Pasar Petisah," kata Suwarno, Selasa (17/6/2020).
Menurutnya, hampir seluruh pedagang diarea basemen Pasar Petisah yang berjumlah kurang lebih 500 pedagang mengeluhkan akan persoalan kebersihan mulai kondisi pasar yang becek hingga tidak adanya saluran udara.
"Keterangan dari pedagang, hampir 17 tahun saluran udara atau blower tidak pernah hidup belum lagi persoalan banjir bila hujan turun," ungkapnya.
Suwarno mengatakan, tidak hanya itu ditengah pandemi Covid-19 saat ini para pedagang berharap adanya perhatian serius dari pemerintah dalam hal ini bantuan modal usaha tanpa adanya sebuah jaminan.
Salsh seorang pedagang Goh Ing Tho mengaku, sejak masa pandemi Covid-19 hasil pendapatan berjualan mengalami penurunan , sehingga untuk memulai usaha sangat dibutuhkan adanya program bantuan usaha.
"Kalau bisa ada bantuan usaha entah dari pemerintah atau apalah namanya agar kami bisa bangkit berusaha.Tapi, bantuan modal usaha ini jangan pakai jaminan ," ucapnya.
Hal yang sama disampaikan , Nande Gita , pedagang jeruk diarea basemen yang juga mengeluhkan persoalan kebersihan.
"Disini pengap kali tidak ada udara yang keluar , belum lagi becek kalau hujan.Kalau bisa segera dibenahi dengan cepat ," keluhnya.
Sementara, Yeni pedagang aksesoris berharap agar keamanan lebih diperhatikan di Pasar Petisah, sebab bola lampu pun bida hilang.
"Sudah kami tidak punya modal usaha.Tapi keamanan kurang bisa bola lampu kami pun hilang," ucapnya. (BACA JUGA: Kasus Suap Mantan Kalapas Sukamiskin, KPK Periksa Sales Counter Mitsubishi)
Selain persoalan itu, pedagang umumnya juga mengeluhkan akan sarana kebersihan. latems kondisi lantai pasar juga jarang dibersihkan pengelola. Namun, di balik keluhan pedagang tersebut juga berharap adanya perubahan di Kota Medan dalam hal ini Wali Kota Medan yang benar-benar memperhatikan nasib para pedagang.
Sekretaris RE-BORN Rahmad Syah Ramadhan Harahap untuk menjemput aspirasi pedagang, pihaknya akan turun ke 53 pasar yang ada di Kota Medan.
"Untuk tahap awal kita kerjakan survei di Pasar Petisah yang akan rampung selama dua hari.Kita akan survei 53 pasar yang ada di Kota Medan dengan langkah ini akan diketahui apa yang menjadi ujung tombak persoalan pedagang untuk selanjutnya dicarikan formula yang tepat ," ucapnya.
Ia mengatakan dengan total 53 pasar, maka jumlah pedagang akan terdata kurang lebih 5 juta pedagang.
"Dengan total jumlah ini selain mengetahui langsung persoalan pedagang juga akan diketahui niat luhur para pedagang siapa sosok yang diinginkan memimpin Kota Medan ini," tandasnya.
(vit)