Buaya Muara Berkeliaran di Pesisir Kota Agung, Sudah Puluhan Orang Digigit
loading...
A
A
A
TANGGAMUS - Buaya muara kembali berkeliaran di pesisir Kota Agung , Kabupaten Tanggamus, Lampung. Sudah puluhan orang yang digigit, meskipun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Rusaknya ekosistem dan habitat buaya diduga menjadi salah satu penyebab binatang buas ini menyerang warga di Pekon Banjarmanis, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus. Sejak 2019 lalu, sudah puluhan orang yang digigit hewan reptil ini. Sebagian besar korban digigit saat sedang beraktivitas di sungai, dekat pesisir pantai Kota Agung. (Baca juga: Seorang Remaja di Bombana Sultra Tewas Diterkam Buaya)
Saat ini, buaya muara sering terlihat di pinggir pesisir pantai Kota Agung. Kemunculan buaya ini sontak membuat para nelayan ketakukan dan melarikan diri. Selain nelayan, sejumlah warga Kota Agung juga sudah sering melihat buaya yang berukuran lebih kurang 3 meter dan jumlahnya belum diketahui dengan pasti ini.
Johan, salah satu nelayan Kota Agung menyatakan, buaya sering muncul di pesisir pantai hingga ke arah Sungai Semaka. Para nelayan khawatir menjadi sasaran buaya karena rantau makanannya sudah tidak ada. (Baca juga: Terimbas Corona, Ribuan Satwa di Bonbin Terancam Mati Kelaparan)
"Memang agak rawan. Sudah banyak yang kena (gigitan buaya). Ukurannya dari ujung ke ujung sekitar 3 meter. Warna agak kekuningan. Aslinya warga khawatir dengan keberadaaan buaya itu," katanya. Warga Banjarsari saat ini sudah sangat resah dan berharap segera ada tindakan dari pihak terkait.
Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung yang diterjunkan ke lokasi belum juga bisa menaklukkan buaya tersebut. Hingga kini buaya belum berhasil ditangkap dan masih berkeliaran di pesisir pantai.
Rusaknya ekosistem dan habitat buaya diduga menjadi salah satu penyebab binatang buas ini menyerang warga di Pekon Banjarmanis, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus. Sejak 2019 lalu, sudah puluhan orang yang digigit hewan reptil ini. Sebagian besar korban digigit saat sedang beraktivitas di sungai, dekat pesisir pantai Kota Agung. (Baca juga: Seorang Remaja di Bombana Sultra Tewas Diterkam Buaya)
Saat ini, buaya muara sering terlihat di pinggir pesisir pantai Kota Agung. Kemunculan buaya ini sontak membuat para nelayan ketakukan dan melarikan diri. Selain nelayan, sejumlah warga Kota Agung juga sudah sering melihat buaya yang berukuran lebih kurang 3 meter dan jumlahnya belum diketahui dengan pasti ini.
Johan, salah satu nelayan Kota Agung menyatakan, buaya sering muncul di pesisir pantai hingga ke arah Sungai Semaka. Para nelayan khawatir menjadi sasaran buaya karena rantau makanannya sudah tidak ada. (Baca juga: Terimbas Corona, Ribuan Satwa di Bonbin Terancam Mati Kelaparan)
"Memang agak rawan. Sudah banyak yang kena (gigitan buaya). Ukurannya dari ujung ke ujung sekitar 3 meter. Warna agak kekuningan. Aslinya warga khawatir dengan keberadaaan buaya itu," katanya. Warga Banjarsari saat ini sudah sangat resah dan berharap segera ada tindakan dari pihak terkait.
Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung yang diterjunkan ke lokasi belum juga bisa menaklukkan buaya tersebut. Hingga kini buaya belum berhasil ditangkap dan masih berkeliaran di pesisir pantai.
(shf)