Empat Prodi Politani Berhasil Kantongi Izin Jadi Sarjana Terapan
loading...
A
A
A
PANGKEP - Empat Program Diploma Tiga (D3) Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Pangkep), berhasil naik level menjadi Program Sarjana Terapan atau lazim disebut D4. Kemdikbudristek RI resmi memberi restu perubahan status keempat prodi unggulan itu per tanggal 4 Maret 2022 dan 11 Maret 2022.
Empat program studi tersebut yakni Program Studi Agribisnis Perikanan, Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, dan Program Studi Budidaya Perikanan.
Baca Juga: Politani Pangkep
Sejak itu kata dia, keempat prodi tersebut melakukan berbagai persiapan untuk bertransformasi dari D3 menjadi Sarjana Terapan, di antaranya menyusun kurikulum bersama mitra industri, melatih dosen dan pranata laboratorium pendidikan sehingga memperoleh sertifikat kompetensi pada bidang masing-masing, melengkapi fasilitas praktik dengan peralatan terbaru dan mendirikan teaching factory dan teaching farm sebagai tempat melatih kompetensi mahasiswa sesuai dengan kebutuhan industri.
Prodi kemudian mengajukan usulan perubahan status ke Kemdikbud melalui silemkerma (Sistem Informasi Layanan Perizinan Kelembagaan Perguruan Tinggi) pada bulan Juli 2021 dan setelah melalui proses verifikasi dan evaluasi, maka usulan tersebut disetujui dan SK Izin Pembukaan Program Studi Sarjana Terapan telah diterbitkan pada bulan Maret 2022.
“Dengan demikian, mulai tahun ini, keempat prodi tersebut telah berubah status menjadi prodi sarjana terapan,”jelas Arma.
Baca Juga: Politani Pangkep
“Kami yakin bahwa lulusan kami akan memiliki kompetensi dengan kualitas yang sesuai kebutuhan dunia kerja sehingga kami yakin bahwa pasar kerja akan sangat terbuka bagi mereka,” tukasnya.
Adapun Direktur Politani Pangkep , Darmawan mengaku jika tantangan Perguruan Tinggi (PT) sekarang semakin kompleks, apalagi kejelasan tupoksi PT Akademik dan PT Vokasi dalam mengemban Tridharma PT. Karena itu, Politani Pangkep sebagai salah satu PT vokasi harus terus berbenah dalam rangka mempersiapkan semua aspek agar tetap bisa eksis dan adaptif terhadap tuntutan stakeholders yang semakin tinggi.
Kata Darmawan, perencanaan dan implementasi program untuk pengembangan institusi ini terus dilakukan secara sistimatis dan terukur, terutama jika programnya merupakan bagian dari program kementerian.
Empat program studi tersebut yakni Program Studi Agribisnis Perikanan, Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, dan Program Studi Budidaya Perikanan.
Baca Juga: Politani Pangkep
Sejak itu kata dia, keempat prodi tersebut melakukan berbagai persiapan untuk bertransformasi dari D3 menjadi Sarjana Terapan, di antaranya menyusun kurikulum bersama mitra industri, melatih dosen dan pranata laboratorium pendidikan sehingga memperoleh sertifikat kompetensi pada bidang masing-masing, melengkapi fasilitas praktik dengan peralatan terbaru dan mendirikan teaching factory dan teaching farm sebagai tempat melatih kompetensi mahasiswa sesuai dengan kebutuhan industri.
Prodi kemudian mengajukan usulan perubahan status ke Kemdikbud melalui silemkerma (Sistem Informasi Layanan Perizinan Kelembagaan Perguruan Tinggi) pada bulan Juli 2021 dan setelah melalui proses verifikasi dan evaluasi, maka usulan tersebut disetujui dan SK Izin Pembukaan Program Studi Sarjana Terapan telah diterbitkan pada bulan Maret 2022.
“Dengan demikian, mulai tahun ini, keempat prodi tersebut telah berubah status menjadi prodi sarjana terapan,”jelas Arma.
Baca Juga: Politani Pangkep
“Kami yakin bahwa lulusan kami akan memiliki kompetensi dengan kualitas yang sesuai kebutuhan dunia kerja sehingga kami yakin bahwa pasar kerja akan sangat terbuka bagi mereka,” tukasnya.
Adapun Direktur Politani Pangkep , Darmawan mengaku jika tantangan Perguruan Tinggi (PT) sekarang semakin kompleks, apalagi kejelasan tupoksi PT Akademik dan PT Vokasi dalam mengemban Tridharma PT. Karena itu, Politani Pangkep sebagai salah satu PT vokasi harus terus berbenah dalam rangka mempersiapkan semua aspek agar tetap bisa eksis dan adaptif terhadap tuntutan stakeholders yang semakin tinggi.
Kata Darmawan, perencanaan dan implementasi program untuk pengembangan institusi ini terus dilakukan secara sistimatis dan terukur, terutama jika programnya merupakan bagian dari program kementerian.