PD Parkir Makassar Pulihkan Pendapatan di Masa Transisi New Normal
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Realisasi pendapatan PD Parkir Makassar Raya menunjukkan progres meski pandemi COVID-19 belum berakhir. Hal ini sejalan dengan dibukanya kembali aktivitas publik seperti mal, pasar, pusat pertokoan, hingga hotel dan restoran.
Dirut PD Parkir Makassar Raya, Irham Syah Gaffar mengakui selama pandemi pendapatan PD Parkir turun turun drastis. Realisasinya hanya 20% sampai 30%. Namun angka itu perlahan naik seiring dibukanya pusat perbelanjaan.
"Sekarang itu rata-rata pendapatan kita 60% sampai 70% per bulan," singkat Irham, Selasa (16/6/2020).
Dia menyebutkan, ada tiga sumber pendapatan PD Parkir Makassar Raya . Diantaranya, parkir tepi jalan umum, parkir layanan bulanan, dan parkir komersil. Rata-rata realisasinya menyentuh angka 70% per bulan.
"Khusus komersil itu yang diperbatasan kota pendapatan kita bisa Rp7 juta hingga Rp8 juta per hari," ucapnya.
Meski mengejar pendapatan, namun penataan parkir tidak dikesampingkan. Ia pun mengimbau jukir untuk melakukan penataan parkir di lapangan sehingga pengguna jasa parkir bisa terlayani dengan baik.
Termasuk mengimbau jukir untuk selalu mengikuti protokol kesehatan baik jukir maupun pengguna jasa parkir. Seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan dan tetap jaga jarak.
"Sekarang kita berupaya bagaimana parkir itu bisa tertata dengan baik. Jadi, bukan berarti kita mencari pendapatan baru kita melupakan penataan," tukasnya.
Dirut PD Parkir Makassar Raya, Irham Syah Gaffar mengakui selama pandemi pendapatan PD Parkir turun turun drastis. Realisasinya hanya 20% sampai 30%. Namun angka itu perlahan naik seiring dibukanya pusat perbelanjaan.
"Sekarang itu rata-rata pendapatan kita 60% sampai 70% per bulan," singkat Irham, Selasa (16/6/2020).
Dia menyebutkan, ada tiga sumber pendapatan PD Parkir Makassar Raya . Diantaranya, parkir tepi jalan umum, parkir layanan bulanan, dan parkir komersil. Rata-rata realisasinya menyentuh angka 70% per bulan.
"Khusus komersil itu yang diperbatasan kota pendapatan kita bisa Rp7 juta hingga Rp8 juta per hari," ucapnya.
Meski mengejar pendapatan, namun penataan parkir tidak dikesampingkan. Ia pun mengimbau jukir untuk melakukan penataan parkir di lapangan sehingga pengguna jasa parkir bisa terlayani dengan baik.
Termasuk mengimbau jukir untuk selalu mengikuti protokol kesehatan baik jukir maupun pengguna jasa parkir. Seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan dan tetap jaga jarak.
"Sekarang kita berupaya bagaimana parkir itu bisa tertata dengan baik. Jadi, bukan berarti kita mencari pendapatan baru kita melupakan penataan," tukasnya.
(agn)