Kasus Harian Masih Tinggi, Penghapusan Antigen dan PCR Perlu Dikaji Ulang
loading...
A
A
A
Menurutnya, penerapan kebijakan penghapusan syarat tes antigen dan PCR untuk perjalanan domestik lebih baik ditunda dua minggu lagi. Penundaan tersebut juga akan membuat kondisi lebih stabil saat memasuki bulan Ramadan dan musim mudik.
“Kalau kita mau bersabar dua minggu lagi. Kita ada di posisi yang sama dengan akhir Januari, posisi dasar gelombang. Saat ini kita masih berada pada lereng gelombang,” paparnya.
Dalam mencegah penularan, pakar epidemiologi itu mengimbau masyarakat untuk tidak lengah menerapkan protokol kesehatan (prokes). Ia menegaskan, vaksinasi hanya salah satu cara untuk menghindari gejala berat.
“Tetap pakai masker dan menjaga jarak. Kita tidak tahu yang bareng kita itu membawa virus atau tidak,” jelasnya.
Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk menghindari berkerumun dalam waktu yang lama. Jika tidak dapat menghindari kerumunan, dr Ato menyarankan masyarakat untuk berkumpul di ruang terbuka.
“Kita memang sedang dalam proses penurunan gelombang. Tapi, pandemi belum selesai. Saat ini kita hidup berdampingan dengan Covid-19, mencegah jauh lebih penting dari pada sesal kemudian,” tukasnya.
“Kalau kita mau bersabar dua minggu lagi. Kita ada di posisi yang sama dengan akhir Januari, posisi dasar gelombang. Saat ini kita masih berada pada lereng gelombang,” paparnya.
Dalam mencegah penularan, pakar epidemiologi itu mengimbau masyarakat untuk tidak lengah menerapkan protokol kesehatan (prokes). Ia menegaskan, vaksinasi hanya salah satu cara untuk menghindari gejala berat.
“Tetap pakai masker dan menjaga jarak. Kita tidak tahu yang bareng kita itu membawa virus atau tidak,” jelasnya.
Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk menghindari berkerumun dalam waktu yang lama. Jika tidak dapat menghindari kerumunan, dr Ato menyarankan masyarakat untuk berkumpul di ruang terbuka.
“Kita memang sedang dalam proses penurunan gelombang. Tapi, pandemi belum selesai. Saat ini kita hidup berdampingan dengan Covid-19, mencegah jauh lebih penting dari pada sesal kemudian,” tukasnya.
(hsk)