Operasi Pasar Minyak Goreng Murah di Maros Diserbu Emak-emak
loading...
A
A
A
MAROS - Kelangkaan minyak goreng di hampir semua daerah di Indonesia menyebabkan sejumlah instansi menggelar operasi pasar .
Di Kabupaten Maros sendiri, pelaksanaan operasi pasar ini digelar Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Kopumdag) bekerjasama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Operasi pasar yang dilaksanakan di Lapangan Pallangtikang ini diserbu oleh ribuan warga Maros yang berasal dari berbagai daerah. Akibatnya, antrean dan kerumunan terjadi di beberapa tempat. Terlihat warga yang mengantri sama sekali mengabaikan protokol kesehatan dengan mengantre dan saling desak-desakan tanpa menjaga jarak.
Kepala Dinas Kopumdag To Wadeng mengatakan, operasi pasar ini digelar hasil kerja sama Kopumdag dengan Menteri Perdagangan dan sejumlah retail yang ada di Sulsel yang menyediakan minyak goreng .
Dia menuturkan, khusus untuk operasi pasar kali ini, minyak goreng yang disediakan berjumlah 9.300 liter yang disiapkan khusus untuk masyarakat Maros. Sementara untuk pedagang di Pasar Tramo, pihaknya juga menyediakan sekitar 1.100 liter. Hal ini untuk mencegah para pedagang turut dalam antrian mendapat minyak goreng.
To Wadeng menjelaskan, karena ini merupakan operasi pasar maka harga yang dijual merupakan harga yang ditetapkan pemerintah. Yakni Rp14. 000 per liternya.
"Khusus di Lapangan Pallangtikang ini, kita menyiapkan sekitar 9.300 liter dengan merek tertentu. Harga jualnya tentu saja Rp14 ribu perliter," jelas To Wadeng.
Dengan dilaksanakannya operasi pasar kali ini kata dia, diharapkan dapat memecah permasalahan kelangkaan minyak goreng di Maros. Jika operasi pasar ini berjalan baik, maka ini akan menjadi bahan evaluasi untuk dilakukan operasi pasar di setiap kecamatan.
"Untuk ibu kota kabupaten sudah kami gelar dua kali. Maka nantinya kami akan melaksanakan operasi pasar dengan menyasar kecamatan-kecamatan di Maros," jelasnya.
Di Kabupaten Maros sendiri, pelaksanaan operasi pasar ini digelar Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Kopumdag) bekerjasama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Operasi pasar yang dilaksanakan di Lapangan Pallangtikang ini diserbu oleh ribuan warga Maros yang berasal dari berbagai daerah. Akibatnya, antrean dan kerumunan terjadi di beberapa tempat. Terlihat warga yang mengantri sama sekali mengabaikan protokol kesehatan dengan mengantre dan saling desak-desakan tanpa menjaga jarak.
Kepala Dinas Kopumdag To Wadeng mengatakan, operasi pasar ini digelar hasil kerja sama Kopumdag dengan Menteri Perdagangan dan sejumlah retail yang ada di Sulsel yang menyediakan minyak goreng .
Dia menuturkan, khusus untuk operasi pasar kali ini, minyak goreng yang disediakan berjumlah 9.300 liter yang disiapkan khusus untuk masyarakat Maros. Sementara untuk pedagang di Pasar Tramo, pihaknya juga menyediakan sekitar 1.100 liter. Hal ini untuk mencegah para pedagang turut dalam antrian mendapat minyak goreng.
To Wadeng menjelaskan, karena ini merupakan operasi pasar maka harga yang dijual merupakan harga yang ditetapkan pemerintah. Yakni Rp14. 000 per liternya.
"Khusus di Lapangan Pallangtikang ini, kita menyiapkan sekitar 9.300 liter dengan merek tertentu. Harga jualnya tentu saja Rp14 ribu perliter," jelas To Wadeng.
Dengan dilaksanakannya operasi pasar kali ini kata dia, diharapkan dapat memecah permasalahan kelangkaan minyak goreng di Maros. Jika operasi pasar ini berjalan baik, maka ini akan menjadi bahan evaluasi untuk dilakukan operasi pasar di setiap kecamatan.
"Untuk ibu kota kabupaten sudah kami gelar dua kali. Maka nantinya kami akan melaksanakan operasi pasar dengan menyasar kecamatan-kecamatan di Maros," jelasnya.