Mangrove Terluas di Kepulauan Riau Jadi Wisata Andalan Natuna

Jum'at, 11 Maret 2022 - 16:07 WIB
loading...
Mangrove Terluas di Kepulauan Riau Jadi Wisata Andalan Natuna
Pemkab Natuna mengembangkan wisata mangrove terluas di Kepulauan Ria. Foto/iNews TV/Alfie Al Rasyid
A A A
NATUNA - Pemkab Natuna serius mengembangkan wisata mangrove di Pering, Kelurahan Bandarsyah. Pengembangan wisata mangrove terluas di Kepulauan Riau ini, bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.



Selain itu, upaya pengembangan wisata mangrove ini juga sebagai bentuk menjaga kelestarian alam. Mengingat, mangrove merupakan salah satu ekosistem hutan yang sangat penting bagi keberlanjutan alam, karena jadi tempat pemijahan ikan dan biota air lainnya.



Kelestarian ekosistem mangrove, berdampak besar pada meningkatnya produktivitas biota air yang sebagian besar dimanfaatkan oleh manusia, termasuk tempat wisata. Sehingga dapat mendukung ekonomi masyarakat.



Bupati Natuna, Wan Siswandi mengatakan, pariwisata dan budaya menjadi salah satu sektor strategis unggulan daerah, karena selaras dengan program nasional. Pariwisata dan budaya merupakan ujung tombak pembangunan yang dapat menggerakan perekonomian rakyat.

"Dengan adanya wisata mangrove, harapannya di Natuna ada menu wisata lain. Bisa wisata budaya, alam, pantai, dan ini mangrove. Kita nanti menyiapkan sarana dan infrastruktur sebagai kebutuhan," ujar Wan Siswandi, Jumat (11/03/2022).



Dalam pengembangannya, serta bagian dari implementasi pembangunan pariwisata, seluruh sektor turut menopang pengembangan destinasi wisata, sehingga diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan meningkatkan perekonomian.

Masyarakat sekitar diminta untuk melayani wisatawan yang berkunjung di Natuna, seperi keluarga. Pemkab Natuna, juga akan bekerjasama dengan pemilik penginapan yang ada di Kabupaten Natuna. Para wisatawan harus diarahkan ke seluruh daerah wisata Natuna.

Mangrove Terluas di Kepulauan Riau Jadi Wisata Andalan Natuna


"Setiap ada kunjungan ke Natuna, kita minta pemandu wisata yang ada di resort atau penginapan mengarahkan pengunjungnya ke wisata mangrove atau lainnya. Tujuannya meningkatkan ekonomi masyarakat juga," katanya.

Sementara itu, pembangunan wisata mangrove ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp2,2 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur wisata mangrove seperti pembuatan pelantar dan pembukaan jalan.



Panjang pelantar pada wisata mangrove di Natuna ini 1.015 meter dengan lebar dua meter. Hal ini menjadikannya sebagai wisata mangrove terluas di Provinsi Kepulauan Riau. Wisata mangrove ini akan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Darwis) yang ada di Pering. "Luas mangrove ini lebih dari 500 hektare. Sampai ke Sungai Ulu," katanya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8670 seconds (0.1#10.140)