Puluhan Warga Mandailing Natal Diduga Keracunan Gas, Begini Penjelasan PT SMGP

Rabu, 09 Maret 2022 - 22:48 WIB
loading...
Puluhan Warga Mandailing Natal Diduga Keracunan Gas, Begini Penjelasan PT SMGP
Salah seorang korban yang diduga keracunan gas PT SMGP, puluhan warga lainnya juga dilarikan ke rumah sakit. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
MANDAILING NATAL - Puluhan warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan gas , Minggu (06/03/2022).

Berdasarkan keterangan tertulis yang disampaikan Corporate Communications Team PT Sorik Marapi Geothermal Power KS Orka Renewables Pte. Ltd kepada SINDOnews, disebutkan bahwa terkait laporan dugaan kebocoran gas H2S di Proyek Sorik Marapi, pihaknya memastikan tidak terjadi kebocoran gas H2S.

Akibat tuduhan yang salah tentang kebocoran gas H2S saat kegiatan uji sumur AAE-05 di Proyek Panas Bumi Sorik Marapi, terjadi aksi unjuk rasa warga Desa Sibanggor Julu, pada 6 Maret 2022.



SMGP tetap mengikuti prosedur standar operasional yang dirancang untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat dan pekerja di lokasi kerja. Sebelum memulai pengujian sumur, SMGP melakukan sosialisasi dengan masyarakat setempat dimulai dari 5 Maret.



Sosialisasi mencakup diskusi lisan dengan masyarakat sekitar dan distribusi pamflet dengan menggunakan pengeras suara untuk mengumumkan rencana pengujian sumur, untuk menciptakan kesadaran dan memastikan semua orang di area tersebut mengetahui akan diadakan kegiatan uji sumur yang sudah dijadwal.

“Usai sosialisasi, SMGP mengevakuasi seluruh personel dan patroli dengan radius 300 meter dan sekaligus memantau perimeter dengan drone untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua orang,” kata Corporate Communications Team PT Sorik Marapi Geothermal Power KS Orka Renewables Pte. Ltd dalam keterangannya kepada SINDOnews.



Selama kegiatan uji sumur, SMGP memantau kemana arah angin dan tingkat gas yang berasal dari sumur melalui gas detektor multi-gas. Gas yang mengalir dari sumur terutama tidak terdeteksi dengan 0 ppm dan selalu dalam batas paparan yang diizinkan sesuai standar international saat melalui sistem abatement (pada sistem ini terdapat 100 liter NaOH yang merupakan teknologi pelarutan H2S) untuk mengurangi paparan gas H2S. Hasil dari detektor gas konsisten dengan uji sumur AAE-02 dan AAE-03 yang sebelumnya berhasil diuji oleh SMGP di well pad yang sama.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1972 seconds (0.1#10.140)