Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Berkapasitas 200 Ton per Hari Dibangun di Gresik
loading...
A
A
A
Dengan mengedepankan prinsip Zero Waste To Landfill, TPST Samtaku akan menerapkan teknologi RDF (Refuse Derived Fuel), dimana sampah organik akan dikelola menjadi kompos dan sebagian akan diproses bersama dengan sampah residu untuk menghasilkan bahan bakar.
Sementara untuk sampah kemasan botol plastik bekas yang terpilah akan dikirim ke pabrik PT. Veolia Services Indonesia, mitra daur ulang Danone-AQUA, untuk diolah kembali menjadi material rPET (recycled PET) sebagai bahan baku botol plastik baru Danone-AQUA. Artinya, seluruh sampah yang terkumpul di fasilitas ini nantinya akan dikelola dan dapat dimanfaatkan kembali sehingga tidak ada yang terbuang ke lingkungan atau berakhir di TPA.
Sementara itu, Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menjelaskan, TPST Samtaku Gresik menjadi TPST ketiga yang dikembangkan oleh Danone-AQUA bersama berbagai mitra setelah sebelumnya kami mengembangkan TPST Samtaku di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dan TPST Samtaku Jimbaran di Kabupaten Badung, Bali.
"Inisiatif ini dikembangkan sebagai bagian dari komitmen #BijakBerplastik Danone-AQUA dan mencapai ambisi untuk dapat mengumpulkan lebih banyak sampah plastik daripada yang kami gunakan untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan sampah di Indonesia. Pada dua TPST terdahulu yaitu TPST Lamongan dan TPST Jimbaran kami telah berhasil melakukan pengurangan jumlah sampah ke TPA hingga 70%.” ujarnya.
TPST Samtaku Gresik direncakan juga akan dilengkapi dengan wahana edukasi dan akan menjadi sarana penyebarluasan pengetahuan terkait pengelolaan sampah bagi masyarakat.
Pembangunan infrastruktur juga disertai dengan sosialisasi pemanfaatan TPST dan Pendidikan pengelolaan sampah kepada masyarakat di Kecamatan Gresik; Bank sampah; serta mitra pemulung di Kecamatan Gresik.
"Selain itu agar generasi muda paham tentang pengelolaan sampah sejak usia dini, juga akan diadakan ToT Sampahku Tanggungjawabku di sekolah-sekolah,” tambah Karyanto.
Sementara untuk sampah kemasan botol plastik bekas yang terpilah akan dikirim ke pabrik PT. Veolia Services Indonesia, mitra daur ulang Danone-AQUA, untuk diolah kembali menjadi material rPET (recycled PET) sebagai bahan baku botol plastik baru Danone-AQUA. Artinya, seluruh sampah yang terkumpul di fasilitas ini nantinya akan dikelola dan dapat dimanfaatkan kembali sehingga tidak ada yang terbuang ke lingkungan atau berakhir di TPA.
Sementara itu, Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menjelaskan, TPST Samtaku Gresik menjadi TPST ketiga yang dikembangkan oleh Danone-AQUA bersama berbagai mitra setelah sebelumnya kami mengembangkan TPST Samtaku di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dan TPST Samtaku Jimbaran di Kabupaten Badung, Bali.
"Inisiatif ini dikembangkan sebagai bagian dari komitmen #BijakBerplastik Danone-AQUA dan mencapai ambisi untuk dapat mengumpulkan lebih banyak sampah plastik daripada yang kami gunakan untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan sampah di Indonesia. Pada dua TPST terdahulu yaitu TPST Lamongan dan TPST Jimbaran kami telah berhasil melakukan pengurangan jumlah sampah ke TPA hingga 70%.” ujarnya.
TPST Samtaku Gresik direncakan juga akan dilengkapi dengan wahana edukasi dan akan menjadi sarana penyebarluasan pengetahuan terkait pengelolaan sampah bagi masyarakat.
Pembangunan infrastruktur juga disertai dengan sosialisasi pemanfaatan TPST dan Pendidikan pengelolaan sampah kepada masyarakat di Kecamatan Gresik; Bank sampah; serta mitra pemulung di Kecamatan Gresik.
"Selain itu agar generasi muda paham tentang pengelolaan sampah sejak usia dini, juga akan diadakan ToT Sampahku Tanggungjawabku di sekolah-sekolah,” tambah Karyanto.
(msd)