Pembantaian Pekerja Proyek PTT oleh KKB, Ini Tanggapan Pihak Perusahaan

Jum'at, 04 Maret 2022 - 18:05 WIB
loading...
Pembantaian Pekerja Proyek PTT oleh KKB, Ini Tanggapan Pihak Perusahaan
Ilustrasi pasukan TNI. Foto: Istimewa
A A A
PAPUA - Serangan brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di titik tower B3 Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Rabu 2 Maret 2022, mendapat respon pelaksana proyek PT Palapa Timur Telematika (PTT).

Manager NOC PTT Pramudya DW mengatakan, pihaknya mengirimkan logistik menggunakan helikopter ke lokasi tower B3. Namun ditemukan kondisi tidak terdapat karyawan dari perusahaan pada lokasi tersebut.

"Penelaahan pada rekaman kamera pemantau, Rabu dini hari itu, mengindikasikan terdapat aktivitas dari orang tidak dikenal yang diduga adanya potensi gangguan keamanan," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (4/3/2022).



Atas kejadian tersebut, PT PTT melakukan hubungan kontak komunikasi kepada sebanyak 9 karyawan perusahaan, terdiri atas 4 karyawan perusahaan, 4 karyawan dari kontraktor perusahaan, serta seorang masyarakat lokal pemandu.

"Namun ditemukan kendala-kendala, sehingga tindak lanjut atas hal tersebut pada Kamis 3 Maret 2022 atau sehari setelah kejadian. Perusahaan memutuskan untuk mengirimkan helikopter ke lokasi tower," bebernya.

Hingga pernyataan resmi ini diedarkan, PT PTT masih belum bisa memastikan adanya korban jiwa dan luka-luka di lokasi Tower B3. Sebagai informasi, Lokasi tower B3 berada di ketinggian di atas 3000 mdpl.

"Lokasi itu hanya dapat ditempuh menggunakan Helikopter. Perusahaan mengupayakan yang terbaik, demi memastikan keselamatan para karyawan dan masyarakat lokal pemandu, serta keamanan dari lokasi site perusahaan," jelasnya.



Dijelaskan dia, proyek Palapa Ring Timur merupakan Proyek Strategis Nasional Infrastruktur Prioritas. Pihaknya pun meminta bantuan evakuasi dari aparat keamanan terhadap karyawan perusahaan.

"Tindakan-tindakan keamanan tersebut sangat diperlukan dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, serta aparat keamanan (TNI dan Polri) mengingat gangguan-gangguan keamanan yang terjadi," bebernya.

Dilanjutkan dia, gangguan keamanan oleh orang yang tidak dikenal pada lokasi site-site perusahaan telah terjadi berulang kali sejak tahun 2019, sejak operasional proyek Palapa Ring Timur dimulai.
(hsk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1279 seconds (0.1#10.140)