Datang ke Mal, Pengunjung dengan Suhu Tubuh 37,5 Derajat Dilarang Masuk

Senin, 15 Juni 2020 - 14:21 WIB
loading...
Datang ke Mal, Pengunjung...
Petugas salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Kepatihan, Kota Bandung memeriksa suhu tubuh pengunjung menggunakan thermal scanner atau thermo gun. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan dan mal di Kota Bandung menjalani serangkaian pemeriksaan. Mereka diperiksa suhu tubuhnya dan wajib mengenakan masker sebelum masuk ke mal.

Jika suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat celsius, apalagi menunjukkan gejala sedang tidak sehat, pengunjung bakal diminta kembali dan tak diizinkan masuk. (BACA JUGA: Hari Ini Mal dan Pusat Perbelanjaan di Bandung Mulai Buka )

Protokol kesehatan ketat tersebut diterapkan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19). Apalagi, Pemkot Bandung memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional. (BACA JUGA: PSBB Proporsional Kota Bandung Lanjut Sampai 26 Juni, Mal Boleh Buka )

Pusat perbelanjaan The Kings hanya membuka dua pintu. Satu pintu untuk masuk dan pintu kedua untuk keluar. Setiap pintu dijaga petugas yang mengenakan masker, face shield, sarung tangan, dan sigap menembakkan thermal scanner atau thermo gun ke kening pengunjung yang datang. (BACA JUGA: Jika Mal di Kota Bandung Boleh Buka, Tiga Gerai Ini Dilarang Beroperasi )

Setelah menjalani pemeriksaan dan lolos, pengunjung ditempeli stiker berbentuk lingkaran berukuran kecil. "Stiker ini ditempel sebagai tanda kalau sudah dilakukan cek suhu tubuh. Jadi setelah dicek suhu dan normal, boleh masuk," kata Ari, salah petugas di The Kings.

Ari mengemukakan, manajemen The Kings telah membuat kebijakan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Salah satunya mewajibkan pengunjung menggunakan masker. Pengunjung tak bermasker dan bersuhu tubuh lebih dari 37,5 derajat dilarang masuk ke mal.

Pantauan di bagian dalam pusat perbalanjaan, sejumlah tenant mulai buka. Namun pengunjung tak terlalu banyak. Para karyawan tampak mengenakan masker, sarung tangan, dan face shield.

Tirai transparan dipasang di bagian kasir dan layanan lannya menggunakan tirai transparan dari plastik. Begitu juga dengan restoran, tempat-tempat duduk disusun sesuai aturan physical distancing atau jaga jarak fisik.

Begitu juga di bagian fesyen atau pakaian jadi. Tampak para pegawai pun mengenakan masker, sarung tangan, dan face shield. "Kalau dilihat, antusias pengunjung masih landai," kata General Affair The Kings Yoel Malkhia.

Yoel menuturkan meski sudah dibuka, baru 50 persen tenant yang beroperasi di The Kings. Di pusat perlanjaan ini, terdapat 300 tenant. "Namun yang beroperasi baru 120 tenant," tutur Yoel.
(awd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2296 seconds (0.1#10.140)