Sentil Produsen dan Distributor, Khofifah: Jangan Tahan Minyak Goreng Segera Salurkan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa keliling ke berbagai daerah melakukan operasi pasar bersama bupati/wali kota, demi memastikan ketersediaan minyak goreng .
Saat operasi minyak goreng di Kota Blitar dan Kediri, Khofifah sempat menyentil para produsen dan distributor minyak goreng agar tidak menahan pasokan dan segera didistribusikan.
Pada dasarnya kata dia, stok minyak goreng di Jawa Timur cukup. Sebab, kebutuhan minyak goreng di Jatim per bulannya sebanyak 59.000 ton. Sementara produksi mencapai angka 63.000 ton.
“Seharusnya masih ada surplus 4.000 ton per bulan," katanya saat operasi pasar minyak goreng di Blitar, Selasa (1/3/2022).
Khofifah mengaku sudah berkordinasi dengan Menteri Perdagangan (Mendag) serta dirjen perdagangan dalam negeri untuk mencari solusi atas kelangkaan minyak goreng.
“Kalau kita cinta Merah Putih, cinta NKRI, tolong segera distribusikan stock minyak goreng ke masyarakat. Jangan ada yang ditahan pasokannya,” kata Khofifah.
Menurut Ketua IKA Universitas Airlangga (Unair) tersebut, saat-saat inilah sebetulnya tarikan nafas nasionalisme dan kecintaan terhadap Indonesia terpanggil. Yakni dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Mari kita membuka sensitifitas karena banyak pedagang gorengan yang berhenti berjualan karena minyak goreng mahal dan langka,” imbuhnya.
Hingga saat ini, Pemprov Jatim serta Pemkab dan Pemkot terus menggencarkan operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di seluruh Jatim. Operasi pasar tersebut ditujukan untuk masyarakat yang saat ini kesulitan memperoleh minyak goreng.
“Kami harap dengan adanya operasi pasar ini bisa membantu dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng meski berjangka pendek. Kita perlu melakukan lebih sistemik berjangka panjang,” tegas Mantan Mensos itu.
Saat operasi minyak goreng di Kota Blitar dan Kediri, Khofifah sempat menyentil para produsen dan distributor minyak goreng agar tidak menahan pasokan dan segera didistribusikan.
Pada dasarnya kata dia, stok minyak goreng di Jawa Timur cukup. Sebab, kebutuhan minyak goreng di Jatim per bulannya sebanyak 59.000 ton. Sementara produksi mencapai angka 63.000 ton.
“Seharusnya masih ada surplus 4.000 ton per bulan," katanya saat operasi pasar minyak goreng di Blitar, Selasa (1/3/2022).
Khofifah mengaku sudah berkordinasi dengan Menteri Perdagangan (Mendag) serta dirjen perdagangan dalam negeri untuk mencari solusi atas kelangkaan minyak goreng.
“Kalau kita cinta Merah Putih, cinta NKRI, tolong segera distribusikan stock minyak goreng ke masyarakat. Jangan ada yang ditahan pasokannya,” kata Khofifah.
Menurut Ketua IKA Universitas Airlangga (Unair) tersebut, saat-saat inilah sebetulnya tarikan nafas nasionalisme dan kecintaan terhadap Indonesia terpanggil. Yakni dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Mari kita membuka sensitifitas karena banyak pedagang gorengan yang berhenti berjualan karena minyak goreng mahal dan langka,” imbuhnya.
Hingga saat ini, Pemprov Jatim serta Pemkab dan Pemkot terus menggencarkan operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di seluruh Jatim. Operasi pasar tersebut ditujukan untuk masyarakat yang saat ini kesulitan memperoleh minyak goreng.
“Kami harap dengan adanya operasi pasar ini bisa membantu dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng meski berjangka pendek. Kita perlu melakukan lebih sistemik berjangka panjang,” tegas Mantan Mensos itu.
(nic)