Blusukan ke Pasar Besar Kota Madiun, Khofifah Pastikan Harga Daging dan Tempe Stabil

Sabtu, 26 Februari 2022 - 16:35 WIB
loading...
Blusukan ke Pasar Besar Kota Madiun, Khofifah Pastikan Harga Daging dan Tempe Stabil
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa meninjau harga daging sapi di pasar besar Kota Madiun. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
MADIUN - Harga daging sapi di Pasar Besar Kota Madiun, dipastikan masih stabil. Hal ini terlihat saat Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar terbesar di Kota Madiun, Sabtu (26/2/2022).



Terpantau, harga daging sapi kualitas satu di Pasar Besar Kota Madiun seharga Rp110.000 per kg. Sementara untuk daging sapi dengan kualitas standar harganya bervariasi, yakni antara Rp70.000-100.000 per kg.



"Sudah seminggu kita mendengar harga daging sapi di beberapa wilayah DKI Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat, mengalami kenaikan. Namun, teman-teman melihat bahwa harga daging sapi di Jawa Timur, terpantau normal karena suplai daging ke penjual stabil sehingga tidak mempengaruhi harga konsumen," kata Khofifah.



Ia menambahkan, terdapat 26 pasar di Jatim yang menjadi sampling Badan Pusat Statistik (BPS). Khusus di Kota Madiun, ada dua pasar yang menjadi sampling BPS yaitu Pasar Besar dan Pasar Seleko Madiun. Oleh karena itu, kata dia, melakukan monitoring pergerakan pasokan dan permintaan di pasar-pasar sampling BPS menjadi sangat penting.

"Kunjungan dan monitoring ke pasar-pasar yang bisa langsung bertemu konsumen seperti di Pasar Besar Madiun, sangatlah penting. Dengan melakukan monitoring ini, maka bisa ikut mendapatkan kepastian bahwa harga-harga di pasar tersebut, termasuk daging sapi tidak mengalami kenaikan," tegasnya.

Pihaknya optimistis harga daging sapi di Jatim akan setabil kecuali menjelang puasa dan menjelang lebaran. "Sebab, tercatat di tahun 2021, populasi sapi potong di Jatim tertinggi di Indonesia yaitu 4,93 juta ekor," terangnya.



Selain harga daging sapi, Khofifah menyampaikan masalah ketersediaan minyak goreng. Meski di beberapa pasar sudah dikirim minyak goreng curah, tetapi harus keberlanjutan agar alur suplai tersedia aman.

Ia melihat, suplai minyak curah hanya cukup dijual 2-3 hari. Artinya, masih ada pekerjaan rumah untuk menstabilkan distribusi minyak goreng. "Jadi apa yang kita lakukan untuk bisa melakukan pemenuhan kebutuhan masyarakat terutama menjelang puasa harus kita intervensi secara komprehensif," jelasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2075 seconds (0.1#10.140)