Atasi Kelangkaan Migor, Pemkab OI Ajukan 4 Ton ke Pemprov Sumsel
loading...
A
A
A
OGAN ILIR - Masih banyaknya masyarakat yang mengeluh terkait kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng (migor) di pasaran, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir (OI) mengajukan permintaan pada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Pemkab OI telah mengajukan permintaan 4 ton atau 4.000 liter minyak goreng ke Pemprov Sumsel.
Hal itu disampaikan Asisten II Setda Ogan Ilir bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Nur Samsu Alamsyah. "Permintaan minyak goreng 4 ribu liter ke Pemprov Sumsel sudah kita ajukan. Tapi untuk realisasi berapa jumlah yang disetujui berapa banyak belum tahu," ujar Nur Samsu, Senin (28/2/2022).
Jika telah disetujui, lanjut Nur Samsu, maka permintaan minyak goreng pada Pemprov Sumsel tersebut rencananya akan segera didistribusikan pada 2 Maret 2020 nanti. "Begitu barangnya ada dan tiba di OI, maka kita akan langsung gelar Operasi Pasar di sejumlah titik di wilayah ini," tambahnya.
Meskipun telah berencana akan segera menggelar operasi pasar, namun Nur Samsu belum dapat memastikan titik mana saja yang akan menjadi lokasi operasi pasar khusus minyak goreng ini.
"Kalau soal lokasi operasi pasarnya nanti diinformasikan lagi mengenai lokasinya. Teknisnya di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi," ujarnya.
Yang jelas, kata Nur Samsu, pada operasi pasar tersebut akan melibatkan berbagai pihak, diantaranya personel Polres Ogan Ilir. Ini dilakukan demi ketertiban karena diperkirakan warga akan membludak mendatangi lokasi operasi pasar.
Sebelumnya, Pemkab OI telah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) terkait kelangkaan minyak goreng. Dari hasil sidak tidak ditemukan adanya indikasi penimbunan minyak goreng. Baca juga: Pedagang Daging Sapi di Pasar Kramat Jati Masih Berjualan, Begini Nasibnya
"Kalau sidak minyak goreng sudah kita lakukan beberapa waktu lalu. Menurut pedagang memang kosong dari agen, walaupun ada itu harganya di atas ketetapan pemerintah karena harga jual dari agen memang sudah tinggi," jelasnya.
Hal itu disampaikan Asisten II Setda Ogan Ilir bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Nur Samsu Alamsyah. "Permintaan minyak goreng 4 ribu liter ke Pemprov Sumsel sudah kita ajukan. Tapi untuk realisasi berapa jumlah yang disetujui berapa banyak belum tahu," ujar Nur Samsu, Senin (28/2/2022).
Jika telah disetujui, lanjut Nur Samsu, maka permintaan minyak goreng pada Pemprov Sumsel tersebut rencananya akan segera didistribusikan pada 2 Maret 2020 nanti. "Begitu barangnya ada dan tiba di OI, maka kita akan langsung gelar Operasi Pasar di sejumlah titik di wilayah ini," tambahnya.
Meskipun telah berencana akan segera menggelar operasi pasar, namun Nur Samsu belum dapat memastikan titik mana saja yang akan menjadi lokasi operasi pasar khusus minyak goreng ini.
"Kalau soal lokasi operasi pasarnya nanti diinformasikan lagi mengenai lokasinya. Teknisnya di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi," ujarnya.
Yang jelas, kata Nur Samsu, pada operasi pasar tersebut akan melibatkan berbagai pihak, diantaranya personel Polres Ogan Ilir. Ini dilakukan demi ketertiban karena diperkirakan warga akan membludak mendatangi lokasi operasi pasar.
Sebelumnya, Pemkab OI telah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) terkait kelangkaan minyak goreng. Dari hasil sidak tidak ditemukan adanya indikasi penimbunan minyak goreng. Baca juga: Pedagang Daging Sapi di Pasar Kramat Jati Masih Berjualan, Begini Nasibnya
"Kalau sidak minyak goreng sudah kita lakukan beberapa waktu lalu. Menurut pedagang memang kosong dari agen, walaupun ada itu harganya di atas ketetapan pemerintah karena harga jual dari agen memang sudah tinggi," jelasnya.
(don)