Ratusan Warga Terisolasi Akibat Banjir Gunakan Sampan untuk Transportasi
loading...
A
A
A
MAROS - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Maros tiga hari terakhir, membuat beberapa wilayah masih tergenang banjir .
Bahkan ada di beberapa titik yang ketinggian airnya mencapai 2 meter. Seperti di Dusun Kampala, Desa Bontomatene, Kecamatan Marusu.
Kepala Dusun Kampala, Sahril, mengatakan, ada sebanyak 400 rumah dengan 700 kepala keluarga yang hingga rabu sore terdampak banjir.
Dia menjelaskan, tinginya permukaan air menyebabkan warga sulit melakukan aktivitas. Untuk transportasi hilir mudik warga hanya dapat menggunakan perahu kecil atau sampan.
"Saat ini kami membutuhkan bahan sembako dan obat-obatan untuk para warga," kata Sahril di Maros,(23/2/2022).
Akibat sulitnya akses jalan dan lumpuhnya aktivitas, kondisi warga kini mulai serba kekurangan dan terserang berbagai macam penyakit. Menurut dia akibat banjir beberapa warga sudah mulai terserang berbagai penyakit seperti flu, diare, dan gatal-gatal.
"Warga yang terdampak banjir sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah dan pihak terkait untuk dapat melanjutkan hidupnya, hingga kini warga desa belum mendapatkan bantuan yang diharapkan tersebut," jelasnya.
Tidak hanya merendam pemukiman warga, namun areal persawahan didelapan kecamatan pun ikut terendam banjir hingga terancam gagal panen.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Muhammad Danial mengakui, kalau petani terancam gagal panen kalau air tak kunjung surut hingga sepekan.
Bahkan ada di beberapa titik yang ketinggian airnya mencapai 2 meter. Seperti di Dusun Kampala, Desa Bontomatene, Kecamatan Marusu.
Kepala Dusun Kampala, Sahril, mengatakan, ada sebanyak 400 rumah dengan 700 kepala keluarga yang hingga rabu sore terdampak banjir.
Dia menjelaskan, tinginya permukaan air menyebabkan warga sulit melakukan aktivitas. Untuk transportasi hilir mudik warga hanya dapat menggunakan perahu kecil atau sampan.
"Saat ini kami membutuhkan bahan sembako dan obat-obatan untuk para warga," kata Sahril di Maros,(23/2/2022).
Akibat sulitnya akses jalan dan lumpuhnya aktivitas, kondisi warga kini mulai serba kekurangan dan terserang berbagai macam penyakit. Menurut dia akibat banjir beberapa warga sudah mulai terserang berbagai penyakit seperti flu, diare, dan gatal-gatal.
"Warga yang terdampak banjir sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah dan pihak terkait untuk dapat melanjutkan hidupnya, hingga kini warga desa belum mendapatkan bantuan yang diharapkan tersebut," jelasnya.
Tidak hanya merendam pemukiman warga, namun areal persawahan didelapan kecamatan pun ikut terendam banjir hingga terancam gagal panen.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Muhammad Danial mengakui, kalau petani terancam gagal panen kalau air tak kunjung surut hingga sepekan.