Titik Banjir di Pangkep Makin Banyak, Dana Penanganan Minim

Rabu, 23 Februari 2022 - 18:37 WIB
loading...
Titik Banjir di Pangkep...
Wabup Pangkep Syahban Sammana dan jajaran Forkopimda saat meninjau sejumlah titik yang terendam genangan dan banjir, beberapa waktu lalu. Foto: SINDOnews/Muh Subhan
A A A
PANGKEP - Sejak Desember 2021 hingga saat ini, Kabupaten Pangkep selalu dikepung banjir setiap kali hujan deras. Bukan hanya di wilayah pesisir yang menjadi langganan banjir , saat ini titik banjir terus meluas.

Buruknya drainase dan pendangkalan sungai disebut menjadi penyebab air mudah menggenang dan jadi banjir . Sayangnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep belum menganggarkan secara maksimal pengendali banjir.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Pangkep , Andi Irwan, menyebutkan untuk tahun ini, pihaknya menyediakan anggaran Rp600 juta untuk program pengendali banjir . Diakuinya, angka tersebut masih kecil untuk menyelesaikan seluruh penyebab banjir.



"Anggaran pengendali banjir yang ada ini kita fokuskan untuk perbaikan drainase dan pengerukan drainase disejumlah titik yang gampang banjir," ucapnya, Rabu (23/2/2022).

"Awalnya kita mau bikin drainase baru. Tapi karena anggarannya tidak banyak banyak, makanya kita fokuskan saja untuk perbaikan dan pengerukan," lanjutnya.

Ia menyebutkan, wilayah yang dimaksud umumnya adalah drainase di wilayah kota yang sangat mudah meluap setiap hujan. "Drainase di Jalan Matahari, sekitar kodim, sekitar stadion," kata Andi Irwan.

Sementara itu, Sekretaris Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kabupaten Pangkep , Hasanuddin Kuna, menyampaikan anggaran sebesar Rp600 juta tersebut perlu penambahan agar program pengendali banjir bisa maksimal. "Perlu ditambah di APBD Perubahan," ucapnya.



Ia juga mengingatkan pentingnya pengerukan muara Sungai Pangkajene agar ketika surut, aliran debit air mengalir ke laut lebih besar sehingga genangan air tidak lama.

"Yang kedua peraturan dan pengawasan yang ketat terkait RTRW dan IMB serta aturan lain yang terkait pembangunan gedung sehingga pembangunan lebih berwawasan lingkungan," kata Hasanuddin.

Ia juga mengatakan, banjir juga bisa disebabkan sampah yang menumpuk di saluran air dan sungai. Ini perlu kerja ekstra agar sampah yang ada pada rumah penduduk lebih cepat diambil agar masyarakat tidak membuang sembarang tempat.

(tri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1941 seconds (0.1#10.140)