Ratusan Warga Terisolasi Akibat Banjir Gunakan Sampan untuk Transportasi

Rabu, 23 Februari 2022 - 19:40 WIB
loading...
Ratusan Warga Terisolasi...
Warga di Dusun Kampala, Desa Bontomatene, Kecamatan Marusu harus menggunakan sampan untuk transportasi karena terisolasi banjir. Foto: Sindonews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Maros tiga hari terakhir, membuat beberapa wilayah masih tergenang banjir .

Bahkan ada di beberapa titik yang ketinggian airnya mencapai 2 meter. Seperti di Dusun Kampala, Desa Bontomatene, Kecamatan Marusu.



Kepala Dusun Kampala, Sahril, mengatakan, ada sebanyak 400 rumah dengan 700 kepala keluarga yang hingga rabu sore terdampak banjir.

Dia menjelaskan, tinginya permukaan air menyebabkan warga sulit melakukan aktivitas. Untuk transportasi hilir mudik warga hanya dapat menggunakan perahu kecil atau sampan.

"Saat ini kami membutuhkan bahan sembako dan obat-obatan untuk para warga," kata Sahril di Maros,(23/2/2022).

Akibat sulitnya akses jalan dan lumpuhnya aktivitas, kondisi warga kini mulai serba kekurangan dan terserang berbagai macam penyakit. Menurut dia akibat banjir beberapa warga sudah mulai terserang berbagai penyakit seperti flu, diare, dan gatal-gatal.

"Warga yang terdampak banjir sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah dan pihak terkait untuk dapat melanjutkan hidupnya, hingga kini warga desa belum mendapatkan bantuan yang diharapkan tersebut," jelasnya.

Tidak hanya merendam pemukiman warga, namun areal persawahan didelapan kecamatan pun ikut terendam banjir hingga terancam gagal panen.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Muhammad Danial mengakui, kalau petani terancam gagal panen kalau air tak kunjung surut hingga sepekan.



"Terendam belum tentu gagal panen, ya karena padi itu bisa bertahan hingga seminggu. Makanya kita berharap hujan bisa reda dan air bisa surut secepatnya," jelasnya.

Berdasarkan data yang ada kata dia, untuk di Desa Tanete Kecamatan Simbang ada sekitar 220 hektar sawah yang terendam, Kecamatan Lau sekitar 105 hektar, Bontoa sekitar 170 hektar dan Kecamatan Bantimurung 385 ha.

"Sedangkan di Kecamatan Marusu yang terdampak sekitar 23 ha di Desa Tellumpoccoe dan Kecamatan Moncongloe sekitar 55 ha di Desa Moncongloe Lappara. Dan di Kecamatan Turikale sampai hari ini ada 85 ha sawah terendam," urainya.

Lebih lanjut kata dia, untuk Kecamatan Maros Baru kata dia ada sekitar 662,072 ha areal sawah yang terendam banjir yang tersebar di 7 desa.

"Dari 8 kecamatan yang areal persawahannya terendam banjir, lahan terbanyak itu ada di Kecamatan Maros Baru dan Bantimurung," pungkasnya.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3109 seconds (0.1#10.24)