Cuaca Ekstrem, Puluhan Rumah di Gowa Rusak Karena Angin Kencang
loading...
A
A
A
GOWA - Puluhan rumah terdampak angin kencang di Kabupaten Gowa. Terparah di Kecamatan Pallangga, mencapai 78 rumah.
Dari Informasi yang dihimpun, hantaman angin kencang itu terjadi di empat desa. Masing-masing
Desa Julupamai 11 rumah, Desa Bontoala 48 rumah, Desa Bontoramba 16, dan Desa Jenetallasa 1 rumah.
Kepala BPBD Gowa Iksan Parawansa mengatakan, memang ada puluhan rumah terkena hantaman angin . Selain Kecamatan Pallangga, Kecamatan Sombaopu dan Bontomarannu juga terdampak. Hanya saja tidak separah di Kecamatan Pallangga. "Kalau di dua kecamatan ini, hanya satu dua rumah yang terkena," ucapnya.
Menurut Iksan, ektremnya cuaca juga menjadi penyebab terjadinya bencara, termasuk longsoran-longsoran di wilayah dataran tinggi dan genangan air di wilayah dataran rendah.
Banjir dalam kota terjadi di wilayah yang memang menjadi langganan setiap hujan deras yakni di Jalan Manggarupi depan perumahan Citragarden, Perumahan Puri, dan Perumahan Nusa indah dengan ketinggian air hingga 70 cm.
Namun kondisinya tidak separah tahun lalu, karena Pemkab Gowa sudah mengantisipasi dengan pembuatan jalur air. Apalagi saat ini intensitas hujan yang mulai mereda, sehingga air lebih cepat surut.
"Untuk longsoran khususnya jalur ke Malino, Parigi, Lonjoboko Parangloe dan yang mengarah ke Bungaya serta Manuju," katanya.
Kasi Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan mengatakan, salah satu jalan yang saat ini sangat rawan untuk dilintasi berada di Kecamatan Parangloe tepatnya di Desa Lonjoboko Dusun Tombongi Kecamtan Parangloe pada Km 56.
Di mana panjang lokasi longsor kurang lebih 20 meter dengan lebar 5 meter. Bahkan di Dusun Batulapisi Luar Kecamatan Tinggi Moncong juga terjadi tanah longsor yang mengakibatkan sebagian jalan sudah tertutup.
"Di lokasi ini jalan raya sudah mengalami pengikisan tanah dan apabila kendaraan melintas di atasnya akan sangat berbahaya," ucapnya.
Selain itu di Dusun Kenanga Desa Pattalikang, Kecamatan. Manuju. Dampak dari tingginya curah hujan, mengakibatkan longsor yang menutupi badan jalan. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun materil.
Dengan kejadian ini dia mengimbau kepada seluruh masyarakat baik yang dari dan yang akan menuju ke Malino untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan.
Selain itu menghindari lokasi yang rawan terjadinya potensi tanah longsor . Pihak kepolisian pun lanjutnya, telah memasang police line dan rambu-rambu pada jalan tersebut.
Dari Informasi yang dihimpun, hantaman angin kencang itu terjadi di empat desa. Masing-masing
Desa Julupamai 11 rumah, Desa Bontoala 48 rumah, Desa Bontoramba 16, dan Desa Jenetallasa 1 rumah.
Kepala BPBD Gowa Iksan Parawansa mengatakan, memang ada puluhan rumah terkena hantaman angin . Selain Kecamatan Pallangga, Kecamatan Sombaopu dan Bontomarannu juga terdampak. Hanya saja tidak separah di Kecamatan Pallangga. "Kalau di dua kecamatan ini, hanya satu dua rumah yang terkena," ucapnya.
Menurut Iksan, ektremnya cuaca juga menjadi penyebab terjadinya bencara, termasuk longsoran-longsoran di wilayah dataran tinggi dan genangan air di wilayah dataran rendah.
Banjir dalam kota terjadi di wilayah yang memang menjadi langganan setiap hujan deras yakni di Jalan Manggarupi depan perumahan Citragarden, Perumahan Puri, dan Perumahan Nusa indah dengan ketinggian air hingga 70 cm.
Namun kondisinya tidak separah tahun lalu, karena Pemkab Gowa sudah mengantisipasi dengan pembuatan jalur air. Apalagi saat ini intensitas hujan yang mulai mereda, sehingga air lebih cepat surut.
"Untuk longsoran khususnya jalur ke Malino, Parigi, Lonjoboko Parangloe dan yang mengarah ke Bungaya serta Manuju," katanya.
Kasi Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan mengatakan, salah satu jalan yang saat ini sangat rawan untuk dilintasi berada di Kecamatan Parangloe tepatnya di Desa Lonjoboko Dusun Tombongi Kecamtan Parangloe pada Km 56.
Di mana panjang lokasi longsor kurang lebih 20 meter dengan lebar 5 meter. Bahkan di Dusun Batulapisi Luar Kecamatan Tinggi Moncong juga terjadi tanah longsor yang mengakibatkan sebagian jalan sudah tertutup.
"Di lokasi ini jalan raya sudah mengalami pengikisan tanah dan apabila kendaraan melintas di atasnya akan sangat berbahaya," ucapnya.
Selain itu di Dusun Kenanga Desa Pattalikang, Kecamatan. Manuju. Dampak dari tingginya curah hujan, mengakibatkan longsor yang menutupi badan jalan. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun materil.
Dengan kejadian ini dia mengimbau kepada seluruh masyarakat baik yang dari dan yang akan menuju ke Malino untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan.
Selain itu menghindari lokasi yang rawan terjadinya potensi tanah longsor . Pihak kepolisian pun lanjutnya, telah memasang police line dan rambu-rambu pada jalan tersebut.
(agn)