Akses Jalan Ditutup Bangunan, 7 KK di Padangsidimpuan Tak Bisa Keluar Beraktivitas
loading...
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Miris, 7 kepala keluarga (KK) di Lingkungan II, Kelurahan WEK II, Kampung Bukit, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan , Sumatera Utara, hanya bisa pasrah dan meminta kemurahan hati pemilik lahan di sekitar rumahnya.
Pasalnya, mereka terperangkap dan tidak bisa keluar beraktivitas karena pemilik lahan menutup akses jalan mereka dengan membangun losmen di sekitar rumahnya. Mirisnya lagi, jalan itu merupakan satu-satunya akses keluar.
Bukan hanya kepala keluarga, anak-anak mereka pun tidak bisa keluar rumah untuk ke sekolah. Kepala keluarga yang terancam tidak bisa keluar rumah tersebut diketahui bernama Rosdiana, Sinta Samosir, Nurbeda, Rosmina Sari Dewi, Komalasari, Hartati Harahap dan Yusuf Nasution.
“Sekarang kami tidak bisa keluar dari rumah, karena akses jalan sudah ditutup,”ujar mereka kepada wartawan ketika ditemui di rumah.
Menurutnya, 7 kepala keluarga tersebut tidak memiliki akses lain, kecuali yang saat ini sedang dibangun oleh pemilik lahan. “Kami berharap agar pemilik lahan untuk memberikan sedikit akses jalan agar kami dan keluar bisa keluar masuk,”ungkap mereka.
Bukan hanya itu kata mereka, apabila akses jalan ditutup, maka anak-anak mereka tidak akan bisa sekolah. Sebab, selama ini, anak mereka melewati jalan itu ketika hendak ke sekolah.”Darimana anak kami bisa sekolah, apabila akses itu semua ditutup,” imbuh warga.
Berbagai usaha sudah mereka lakukan, seperti, menjumpai Camat Padangsidimpuan Utara dan Kasatpol PP. Namun, hingga saat ini mereka tidak mendapatkan solusi dari kedua instansi tersebut.
”Mereka bilang akses jalan sudah aman, tapi nyatanya masih ada pembangunan,” tandas Rosdiana mewakil kepala keluarga yang lain.
Sementara, salah seorang warga yang mengaku keluarga pemilik lahan menolak memberikan keterangannya ketika para wartawan menjumpainya di lokasi. ”No comment,”ujar pria yang tidak mau menyebutkan namanya itu.
Parahnya lagi, pria tersebut juga melarang salah seorang wartawan untuk mengambil fotonya,”Jangan foto lah,”tuturnya.
Terpisah, Camat Padangsidimpuan Utara, Nanda mengatakan, pihaknya akan segera melakukan mediasi antara warga dan pemilik lahan.”Dalam waktu dekat akan ada mediasi,”tandasnya.
Pasalnya, mereka terperangkap dan tidak bisa keluar beraktivitas karena pemilik lahan menutup akses jalan mereka dengan membangun losmen di sekitar rumahnya. Mirisnya lagi, jalan itu merupakan satu-satunya akses keluar.
Bukan hanya kepala keluarga, anak-anak mereka pun tidak bisa keluar rumah untuk ke sekolah. Kepala keluarga yang terancam tidak bisa keluar rumah tersebut diketahui bernama Rosdiana, Sinta Samosir, Nurbeda, Rosmina Sari Dewi, Komalasari, Hartati Harahap dan Yusuf Nasution.
“Sekarang kami tidak bisa keluar dari rumah, karena akses jalan sudah ditutup,”ujar mereka kepada wartawan ketika ditemui di rumah.
Menurutnya, 7 kepala keluarga tersebut tidak memiliki akses lain, kecuali yang saat ini sedang dibangun oleh pemilik lahan. “Kami berharap agar pemilik lahan untuk memberikan sedikit akses jalan agar kami dan keluar bisa keluar masuk,”ungkap mereka.
Baca Juga
Bukan hanya itu kata mereka, apabila akses jalan ditutup, maka anak-anak mereka tidak akan bisa sekolah. Sebab, selama ini, anak mereka melewati jalan itu ketika hendak ke sekolah.”Darimana anak kami bisa sekolah, apabila akses itu semua ditutup,” imbuh warga.
Berbagai usaha sudah mereka lakukan, seperti, menjumpai Camat Padangsidimpuan Utara dan Kasatpol PP. Namun, hingga saat ini mereka tidak mendapatkan solusi dari kedua instansi tersebut.
”Mereka bilang akses jalan sudah aman, tapi nyatanya masih ada pembangunan,” tandas Rosdiana mewakil kepala keluarga yang lain.
Sementara, salah seorang warga yang mengaku keluarga pemilik lahan menolak memberikan keterangannya ketika para wartawan menjumpainya di lokasi. ”No comment,”ujar pria yang tidak mau menyebutkan namanya itu.
Parahnya lagi, pria tersebut juga melarang salah seorang wartawan untuk mengambil fotonya,”Jangan foto lah,”tuturnya.
Terpisah, Camat Padangsidimpuan Utara, Nanda mengatakan, pihaknya akan segera melakukan mediasi antara warga dan pemilik lahan.”Dalam waktu dekat akan ada mediasi,”tandasnya.
(nic)