Bupati Luwu Utara Minta Pemerintah Desa Optimalkan SLRT
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Bupati Luwu Utara , Indah Putri Indriani meminta kepala desa untuk mengoptimalkan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) di desa.
Diketahui SLRT adalah sistem layanan yang membantu mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin dan rentan miskin.
“Serta menghubungkan mereka dengan program-program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan yang diselenggarakan pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota sesuai dengan kebutuhan,” kata Indah usai mengunjungi penyandang disabilitas di Dusun Kopi-kopi Desa Banyu Urip Kecamatan Bone-bone, Selasa (8/2/2020) kemarin.
Bupati perempuan pertama di Sulsel ini menegaskan, kepala desa harus cepat mengetahui permasalahan di desa tanpa menunggu kabar di media sosial.
“Kita harus cepat menemukan permasalahan, jangan ditutup-tutupi karena penyandang disabilitas bukan aib. Permasalahan bukan untuk ditutup-tutupi tapi diselesaikan. Terlebih saat ini kita juga sudah punya Perda Perlindungan Disabilitas, dan banyak sekali program pemerintah untuk saudara-saudara kita,” tutur Indah.
Ibu dua anak ini juga meminta kades bersama PKK Desa untuk mengaktifkan Dasa Wisma.
“Galakkan Posyandu, pastikan ibu hamil memeriksa kehamilan secara rutin minimal 4 kali. Hal ini kita lakukan untuk memastikan asupan gizi terpenuhi sejak dalam kandungan. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” pintanya.
Selain mengunjungi disabilitas, Indah juga menjenguk warga yang terserang stroke ringan masing-masing Rustading (45) di Banyu Urip dan Lamidi (60) warga Desa Patila Kecamatan Tanalili.
Pada kesempatan itu bupati periode kedua ini memberikan alat bantu berupa tongkat besi dan kursi roda . “Kita berharap bantuan ini bisa dimaksimalkan untuk membantu proses pemulihan,” harap Indah.
Diketahui SLRT adalah sistem layanan yang membantu mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin dan rentan miskin.
“Serta menghubungkan mereka dengan program-program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan yang diselenggarakan pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota sesuai dengan kebutuhan,” kata Indah usai mengunjungi penyandang disabilitas di Dusun Kopi-kopi Desa Banyu Urip Kecamatan Bone-bone, Selasa (8/2/2020) kemarin.
Bupati perempuan pertama di Sulsel ini menegaskan, kepala desa harus cepat mengetahui permasalahan di desa tanpa menunggu kabar di media sosial.
“Kita harus cepat menemukan permasalahan, jangan ditutup-tutupi karena penyandang disabilitas bukan aib. Permasalahan bukan untuk ditutup-tutupi tapi diselesaikan. Terlebih saat ini kita juga sudah punya Perda Perlindungan Disabilitas, dan banyak sekali program pemerintah untuk saudara-saudara kita,” tutur Indah.
Ibu dua anak ini juga meminta kades bersama PKK Desa untuk mengaktifkan Dasa Wisma.
“Galakkan Posyandu, pastikan ibu hamil memeriksa kehamilan secara rutin minimal 4 kali. Hal ini kita lakukan untuk memastikan asupan gizi terpenuhi sejak dalam kandungan. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” pintanya.
Selain mengunjungi disabilitas, Indah juga menjenguk warga yang terserang stroke ringan masing-masing Rustading (45) di Banyu Urip dan Lamidi (60) warga Desa Patila Kecamatan Tanalili.
Pada kesempatan itu bupati periode kedua ini memberikan alat bantu berupa tongkat besi dan kursi roda . “Kita berharap bantuan ini bisa dimaksimalkan untuk membantu proses pemulihan,” harap Indah.
(agn)