Cegah Omicron, Dinkes Takalar Data Warga yang Bepergian ke Luar Daerah
loading...
A
A
A
TAKALAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Takalar mendata warga yang habis bepergian ke luar daerah. Langkah tersebut merupakan upaya untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron.
"Kita mendata warga yang dari bepergian untuk mencegah Omicron ini masuk lagi di Takalar, lalu dilanjutkan pemeriksaan bagi yang kita curigai," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar , Rahma.
Seperti diketahui kasus pertama Omicron di Sulawesi Selatan terjadi di Bontomarannu, Kabupaten Takalar. Pasien kasus pertama memiliki riwayat perjalanan dari Dobo, Kepulauan Aru, Maluku. Upaya lain yang dilakukan ialah menggencarkan pelacakan kontak dan testing kepada masyarakat yang bergejala.
"Pelacakan kontak terus menerus dilakukan kepada warga yang bergejala, mulai dari swab antigen dan swab PCR, kita jalankan di semua Puskesmas," ujarnya.
Selain itu, cakupan vaksinasi juga akan terus ditingkatkan. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Takalar akan segera menggelar vaksinasi massal pada 8 Februari mendatang.
"Itu salah satu usaha untuk mencegah penularan virus Omicron lebih luas di Takalar sambil kita tetap melakukan protokol kesehatan dan tidak lalai agar bisa terhindar dari virus yang cepat ini," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa Omicron cepat sekali penyebarannya. Dalam waktu 2 sampai 3 hari, seseorang berpeluang menulari keluarga dan orang-orang sekelilingnya meski tanpa gejala.
Menurutnya sampai saat ini baru satu kasus Omicron yang ditemukan di Kabupaten Takalar. Pihaknya telah melakukan pelacakan kontak kepada keluarga, termasuk tenaga kesehatan yang menangani pasien. Dia mengatakan dari penelusuran kontak erat tersebut semua hasilnya dinyatakan negatif Covid-19.
"Kita mendata warga yang dari bepergian untuk mencegah Omicron ini masuk lagi di Takalar, lalu dilanjutkan pemeriksaan bagi yang kita curigai," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar , Rahma.
Seperti diketahui kasus pertama Omicron di Sulawesi Selatan terjadi di Bontomarannu, Kabupaten Takalar. Pasien kasus pertama memiliki riwayat perjalanan dari Dobo, Kepulauan Aru, Maluku. Upaya lain yang dilakukan ialah menggencarkan pelacakan kontak dan testing kepada masyarakat yang bergejala.
"Pelacakan kontak terus menerus dilakukan kepada warga yang bergejala, mulai dari swab antigen dan swab PCR, kita jalankan di semua Puskesmas," ujarnya.
Selain itu, cakupan vaksinasi juga akan terus ditingkatkan. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Takalar akan segera menggelar vaksinasi massal pada 8 Februari mendatang.
"Itu salah satu usaha untuk mencegah penularan virus Omicron lebih luas di Takalar sambil kita tetap melakukan protokol kesehatan dan tidak lalai agar bisa terhindar dari virus yang cepat ini," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa Omicron cepat sekali penyebarannya. Dalam waktu 2 sampai 3 hari, seseorang berpeluang menulari keluarga dan orang-orang sekelilingnya meski tanpa gejala.
Menurutnya sampai saat ini baru satu kasus Omicron yang ditemukan di Kabupaten Takalar. Pihaknya telah melakukan pelacakan kontak kepada keluarga, termasuk tenaga kesehatan yang menangani pasien. Dia mengatakan dari penelusuran kontak erat tersebut semua hasilnya dinyatakan negatif Covid-19.
(tri)