Heboh Pria Kebal Dibacok Geng Motor Ternyata Hoaks, Ini Motifnya
loading...
A
A
A
JAMBI - Heboh kasus dugaan penyerangan sekelompok yang disebut geng motor dengan korban Raden Syafrizal (27), warga Perumahan Aur Duri beberapa waktu yang lalu, ternyata kabar bohong alias hoaks .
Pasalnya, setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan menemukan sejumlah kejanggalan. Atas kejadian tersebut, Raden Syarizal akhirnya meminta maaf ke publik karena telah membuat laporan palsu.
Kapolsek Telanaipura, AKP Yumika mengakui bahwa Syafrizal telah membuat laporan palsu mengenai dirinya menjadi korban penyerangan.
"Motifnya kesal karena saudaranya pernah jadi korban penyerangan geng motor, supaya pelaku yang menyerang adiknya cepat tertangkap, dia nekat buat laporan palsu," katanya, Minggu (30/1/2022).
Tidak hanya itu, Safrizal juga telah membuat surat pernyataan di atas materai apabila mengulangi perbuatannya siap diproses sesuai dengan peraturan yang ada.
Bahkan, dia juga membuat permintaan maaf di media sosial. "Saya memohon maaf kepada pihak kepolisian dan masyarakat Jambi atas berita bohong yang saya buat," ungkap Syafrizal dalam video yang beredar di media sosial.
Sebelumnya, seorang pemuda warga Perumnas Aurduri, Penyengat Rendah, Telanaipura, Kota Jambi bernama Raden Syafrizal (27) mendadak diserang gerombolan yang diduga geng motor.
Beruntung, senjata tajam jenis samurai yang digunakan pelaku membacok korban tidak mampu melukai badannya. Hanya saja, sabetan tersebut membuat baju bagian belakang korban robek dengan panjang sekitar 30 cm.
Melihat sasarannya tidak roboh, pelaku yang diketahui sebanyak 4 orang langsung kabur melarikan diri.
Menurut Raden Safrizal, saat itu dia baru selesai shalat Magrib sekitar pukul 18.30 WIB. Meski hujan gerimis, dia tetap hendak membeli kuota internet di sekitaran perumahannya.
“Namun, tiba-tiba ada 2 orang yang mepet saya dari sebelah kanan menggunakan motor Scoopy bertanya kepada saya, mau kemana?,” tuturnya kala itu.
Selanjutnya, dari belakang sebelah kirinya datang lagi 2 kawannya. "Tiba-tiba langsung disabitnya (dibacok) punggung kiri saya, dan langsung kabur," ungkapnya.
Dari kejadian tersebut, korban hanya menderita luka memar di bagian punggungnya bekas bacokan yang dilakukan geng motor. Namun baju dan tas selempangnya robek terkena sabetan senjata tajam pelaku.
Namun, setelah diselidiki oleh polisi, ternyata pengakuan korban ternyata palsu, hingga akhirnya meminta maaf kepada polisi dan publik di media sosial.
Pasalnya, setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan menemukan sejumlah kejanggalan. Atas kejadian tersebut, Raden Syarizal akhirnya meminta maaf ke publik karena telah membuat laporan palsu.
Kapolsek Telanaipura, AKP Yumika mengakui bahwa Syafrizal telah membuat laporan palsu mengenai dirinya menjadi korban penyerangan.
"Motifnya kesal karena saudaranya pernah jadi korban penyerangan geng motor, supaya pelaku yang menyerang adiknya cepat tertangkap, dia nekat buat laporan palsu," katanya, Minggu (30/1/2022).
Tidak hanya itu, Safrizal juga telah membuat surat pernyataan di atas materai apabila mengulangi perbuatannya siap diproses sesuai dengan peraturan yang ada.
Bahkan, dia juga membuat permintaan maaf di media sosial. "Saya memohon maaf kepada pihak kepolisian dan masyarakat Jambi atas berita bohong yang saya buat," ungkap Syafrizal dalam video yang beredar di media sosial.
Sebelumnya, seorang pemuda warga Perumnas Aurduri, Penyengat Rendah, Telanaipura, Kota Jambi bernama Raden Syafrizal (27) mendadak diserang gerombolan yang diduga geng motor.
Beruntung, senjata tajam jenis samurai yang digunakan pelaku membacok korban tidak mampu melukai badannya. Hanya saja, sabetan tersebut membuat baju bagian belakang korban robek dengan panjang sekitar 30 cm.
Melihat sasarannya tidak roboh, pelaku yang diketahui sebanyak 4 orang langsung kabur melarikan diri.
Menurut Raden Safrizal, saat itu dia baru selesai shalat Magrib sekitar pukul 18.30 WIB. Meski hujan gerimis, dia tetap hendak membeli kuota internet di sekitaran perumahannya.
“Namun, tiba-tiba ada 2 orang yang mepet saya dari sebelah kanan menggunakan motor Scoopy bertanya kepada saya, mau kemana?,” tuturnya kala itu.
Selanjutnya, dari belakang sebelah kirinya datang lagi 2 kawannya. "Tiba-tiba langsung disabitnya (dibacok) punggung kiri saya, dan langsung kabur," ungkapnya.
Dari kejadian tersebut, korban hanya menderita luka memar di bagian punggungnya bekas bacokan yang dilakukan geng motor. Namun baju dan tas selempangnya robek terkena sabetan senjata tajam pelaku.
Namun, setelah diselidiki oleh polisi, ternyata pengakuan korban ternyata palsu, hingga akhirnya meminta maaf kepada polisi dan publik di media sosial.
(nic)